Bisnis.com, BANDUNG--Banyak awal mula mengapa seseorang memilih menjadi seorang freelance. Salah satu top 10 freelancer di Indonesia adalah Daniel Pratidya yang juga mendirikan Indonesia Freelancers Associations (IFA) di tahun 2023 untuk membantu teman-teman frelancer di Indonesia.
Dia mengatakan, ada titik tolak seseorang memilih pekerjaan sebagai freelancer termasuk dirinya dibidang Excel & Visual Basic. Daniel mengatakan ia memulai pekerjaannya sebagai freelance bukan hanya ingin menambah income, tetapi memang benar-benar mencari tambahan dana.
"Kebutuhan saya cukup tinggi, sehingga tidak bisa tertutupi oleh gaji yang ada. Akhirnya saya mencoba untuk menjadi freelancer, karena saya dengar ada jalan lain yang bisa membuat kita mendapatkan US$300-US$400. Memang ada pilihan seperti ini, tetapi tidak mudah," katanya.
Dia mengatakan dengan menjalani dan menekuni hal-hal seperti itu dimana pada awal mengerjakan US$2-US$4 per jam di mana setiap hari memiliki 4 jam kerja, maka sejak 2011 dan hingga saat ini, Daniel sudah memiliki nilai tambah dalam jasanya bahkan memberikannya kepada outsourcing lain.
Hampir serupa, Ghilky Gerdian mengungkapkan dirinya juga mulai memasuki dunia freelancer karena memang tidak puas dengan pendapatan yang diperolehnya dari pekerjaan yang ditekuni. Sementara itu, skill atau kemampuan terus ditingkatkan.
"Mulai dari graphic desaigner, belajar menjadi animator hingga motion 3D, saya lihat kenaikan gaji yang diperoleh tidak terasa. Dari sini saya mulai ikut marketplace jasa atau sumber daya manusia freelance yang serupa."
Ghilky mengungkapkan terdapat dua cara untuk memulai yaitu mengikuti kemauan atau tren pasar dan meningkatkan kelebihan yang memang sesuai kemampuan diri masing-masing.
Dengan seperti ini, maka Ghilky menilai dirinya sebagai frelancer dapaf memiliki ciri khas khusus, sehingga lebih besar kemungkinan untuk dikontak langsung. Ghilky mengungkapkan yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kepuasan usaha yang diberikan karena kesempatan yang ada di luar memang sangat besar.
"Kita buat seolah-olah tidak ada yang bisa, kecuali kita. Jual saja source-source itu, tidak usah pikirkan harga dan tebar di semua tempat atau marketplace. Saya yakin kesempatan akan berdatangan dengan peluang-peluang seperti itu."
Seperti diketahui, Ghilky memulai karirnya sebagai seorang freelancer di bidang 2D Motion Graphic di tahun 2012 sambil tetap bekerja di sebuah studio animasi di Bandung saat itu. Pada tahun 2013, Ghilky kemudian memutuskan untuk menjadi seorang full-time freelancer setelah penghasilannya dari freelancing menjadi lebih menguntungkan dibandingkan dari pekerjaan utamannya.
Klien-kliennya kebanyakan berasal dari Switzerland dan USA – serta ia juga mengerjakan beberapa proyek dari sebuah motion studio terkenal di Illinois, USA yang pernah mengerjakan proyek Oprah Winfrey Show.