Bisnis.com, JAKARTA -- Seiring dengan peningkatan ekonomi kaum urban, biasanya juga diiringi dengan peningkatan penggunaan listrik.
Peningkatan kebutuhan listrik itu dapat disebabkan karena semakin bertambahnya alat eletronika yang dipakai dan semakin bertambahnya aktivitas di rumah atau semakin luasnya rumah, sehingga penerangan yang diperlukan juga meningkat.
Dengan kesibukan pekerjaan kaum urban, maka kebanyakan di antara mereka membutuhkan kepraktisan. Misalnya, untuk penerangan.
Sementara produsen elektronika pun terus berinovasi untuk memberikan solusi bagi kaum urban dengan memproduksi lampu penerangan yang hemat energi serta ramah lingkungan. Dengan banyaknya pilihan produk penerangan beredar di pasar, bagaimana tips memilih dan menggunakan lampu penerangan agar hemat listrik?
Widyastama Nugraha, Senior General Manager PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia memberikan beberapa tips memilih lampu hemat energi.
1. Pilih lampu penerangan yang LED (light emitting diode). Keunggulanknya dibandingkan dengan lampu pijar konvensional antara lain usia pakai jauh lebih panjang dari lampu pijar, LED tidak memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya, dan lebih efisien .
2. Pilih lampu LED yang berwarna sedikit warna kuning karena konsumsi energi listrik lebih rendah dari pada yang warna putih.
Dia mencontohkan penerangan di Candi Prambanan, Jawa Tengah. Ada 3 warna penerangan yaitu putih, titanium, dan emas/kuning.
Penerangan warna kuning konsumsi listriknya lebih rendah dari warna putih, sehingga ditarok waktu malam, sekitar pk.01.00, karena orang sudah tidak banyak berkunjung.
3. Menggunakan dimmer untuk mengatur intensitas cahaya lampu sesuai kebutuhan, terang, sedang, atau mati, sehingga dapat mengemat listrik..