Bisnis.com, BANDUNG--Samsung membantah laporan yang dikeluarkan oleh Canalys yang mengatakan Micromax telah menyusul perusahaan asal Korea Selatan tersebut sebagai produsen smartphone terkemuka di India.
Seperti dikutip dari Phonearena, raksasa teknologi ini telah mengatakan bahwa itu masih menjadi pemain nomor satu di pasar negara tersebut. Hal tersebut mengutip laporan GfK India, yang katanya berdasarkan penjualan aktual perusahaan.
"Di sepanjang tahun 2014, kami terus memimpin pasar dengan penawaran yang inovatif dan menarik. Volume market share kami di pasar smartphone tahun ini 35,7% atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pemain berikutnya," kata Asim Warsi, Wakil Presiden Pemasaran untuk bisnis Ponsel Samsung di India.
Dia juga mengatakan nilai pangsa Samsung adalah 40,2% atau lebih dari empat kali pemain berikutnya. Data GfK tersebut didasarkan pada penjualan ritel yang sebenarnya di 50.000 lebih populasi kota.
Ini bukan pertama kalinya Samsung telah membantah laporan penelitian. Tahun lalu, perusahaan tidak setuju dengan laporan Counterpoint yang menempatkan Micromax di pasar terdepan ponsel.
"Kesampingkan tren yang menurun. Kami melihatpertumbuhan pada kuartal kedua dengan nilai dan volume yang bijaksana. Untuk menghasilkan data yang aktual, dibutuhkan waktu penelitian untuk sindikasi. Kami terus memimpin pasar dengan dengan margin yang menguntungkan. Menjadi merek nomor dua sama dengan menjadi seperempat dari kami," kata perusahaan waktu itu. (GSMarena)
Samsung Klaim Pimpin Pasar Smartphone di India
-Samsung membantah laporan yang dikeluarkan oleh Canalys yang mengatakan Micromax telah menyusul perusahaan asal Korea Selatan tersebut sebagai produsen smartphone terkemuka di India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
1 hari yang lalu