Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Dampak PLTSa Menurut Walhi

Bisnis.com, BANDUNG--Sejak lama, Walhi Jabar dan pihak lain yang terkait karena memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, secara tegas menolak mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Gede Bage. Lelang proyek ini dimenangi oleh perusahaan PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) dengan mitranya yaitu Hangzhou Boiler Group Co. Ltd.
(bisnis-jabar.com)
(bisnis-jabar.com)

Bisnis.com, BANDUNG--Sejak lama, Walhi Jabar dan pihak lain yang terkait karena memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, secara tegas menolak mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Gede Bage. Lelang proyek ini dimenangi oleh perusahaan PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) dengan mitranya yaitu Hangzhou Boiler Group Co. Ltd.

Menurut Walhi, penolakan tersebut justru beralasan cukup kuat mengingat banyaknya kerugian yang dapat ditimbulkan karena hadirnya PLTSa ini baik dari segi atau aspek teknologi, finansial, bahkan sosial yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

PLTSa Gede Bage di Kota Bandung rencananya akan dibangun dengan teknologi insinerator yang konon katanya sudah banyak digunakan di berbagai negara, namun lebih banyak memiliki dampak negatif dibandingkan positif.

Pada 27 Desember 2012 lalu, penduduk sekitar Okhla, New Delhi India, terkejut ketika salju turun d imana setelah dipegang yang tampak seperti salju tersebut adalah abu terbang yang berasal dari insenerator atau PLTSa yang dibangun oleh Hangzhou Boiler Group untuk Jindal Ecopolis, yaitu perusahaan yang sama dengan yang menangani proyek PLTSa Gede Bage.

Walhi mengungkapkan insenerator tersebut telah menyebarkan abunya hingga beberapa kilometer. Selain abu toxic yang terlihat oleh mata, insenerator ini juga menyebarkan racun lain berupa dioxin dan furan. Perusahaan boiler itulah yang menyebarkan racun di India dan akan membangun PLTSa atau insenerator di Kota Bandung.

Di Kota Bandung, proses munculnya insenerator sendiri melalui proses yang sangat mencurigakan. Dari 18 proposal penanganan sampah yang diajukan pada 2006, BRIL tidak termasuk di dalamnya, namun muncul di akhir proses.

Penamaan insenerator atau waste to energy (WtE) pun kemudian berubah menjadi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) untuk memperhalus, agar teknologi insenerator diterima oleh publik. Padahal, nama ini tidak dikenal sebelumnya dalam dunia persampahan ataupun energi.

Karena proses yang janggal ini, pada 2013 diselenggarakan lelang ulang yang kembali memenangkan BRIL, proses lelang ulang inilah yang sekarang sedang diselidiki oleh KPPU.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper