Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan opsi menggeser Pelabuhan Cilamaya, Karawang ke wilayah Indramayu dan Cirebon.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan opsi tersebut muncul setelah pihaknya melihat langsung lokasi pelabuhan dan produksi Blok Offshore North West Java (ONWJ milik Pertamina.
Pihaknya juga berdiskusi dan mendapat penjelasan soal kerugian yang akan terjadi. "Ada kerugian besar jika Pelabuhan masih berlokasi di Cilamaya," katanya di Bandung, Jumat (10/10/2014).
Menurutnya kerugian yang sudah tercatat adalah yang akan dialami PLN dan Pupuk Kujang sebesar Rp11,6 miliar per hari jika pasokan gas berhenti selama proyek pembangunan pelabuhan berlangsung.
Dan pengaruh pada produksi PHE ONWJ yang bisa mengakibatkan produksi minyak anjlok hingga 43.000 barel per hari.
"Jadi ada cara sederhana mengatasi ini [pindah] ke Indramayu," katanya.
Deddy Mizwar menilai Indramayu bisa menjadi lokasi pengganti tepat karena saat ini kapal tanker berukuran besar sudah bisa merapat dan mengangkut minyak dari Balongan.
Lokasi di Indramayu menurutnya memudahkan pemerintah karena tidak perlu membangun dari nol. "Tinggal plek, nggak usah pindahi pipa apa-apa, selesai," ujarnya.