Bisnis.com, BANDUNG - Shortfall penerimaan pajak nonmigas tahun ini yang diproyeksikan Rp76 triliun diyakini masih terlalu sulit dicapai, bahkan berisiko membengkak hingga di atas Rp100 triliun.
Berdasarkan data Ditjen Pajak, penerimaan pajak Januari-Agustus baru Rp546 triliun atau 55% dari target APBN-P 2014 sebesar Rp989 triliun.
Dengan kondisi itu, menurut dokumen pemerintah yang tidak dirilis saat pembahasan APBN 2015 bulan lalu (Bisnis, 6 Oktober), penerimaan pajak 2014 hanya mencapai 92% atau Rp913 triliun.
Itu berarti, dalam empat bulan terakhir tahun ini Ditjen Pajak harus mampu merealisasikan penerimaan hingga Rp366 triliun, sehingga shortfall atau selisih antara target dan realisasi penerimaan pajak yang diproyeksikan sebesar Rp76 triliun dapat tercapai. Kalau gagal, dengan sendirinya shortfall pajak akan membengkak.