Bisnis.com, BANDUNG--Samsung baru saja mengumumkan bahwa mereka memperkirakan adanya penurunan hampir 60% dalam laba operasi untuk kuartal ketiga 2014. Ini juga sekaligus merupakan penurunan kuartalan keempat berturut-turut.
Perusahaan elektronik raksasa Korea Selatan tersebut mengatakan mereka mengharapkan untuk mencatat laba usaha sebesar US$3,8 miliar untuk kuartal yang berakhir 30 September, turun 59.7% dari kuartal tahun lalu.
Pengiriman smartphone yang biasanya merupakan dua-pertiga dari laba operasi Samsung, meningkat sedikit pada kuartal tersebut. Namun, margin perusahaan 'terluka' oleh biaya pemasaran yang lebih tinggi dan harga jual yang lebih rendah untuk handset high-end perusahaan.
Analis secara luas memperkirakan kuartal ketiga merupakan masa yang sulit untuk Samsung, di mana perusahaan kemungkinan membukukan penurunan terbesar dalam lima tahun.
Mereka memproyeksikan laba operasional Samsung akan jatuh sekitar 42% menjadi sekitar US$5,5 miliar. Sementara itu, penjualan juga diperkirakan akan turun 14% menjadi US$47,6 miliar.
"Laba kuartal 3 diperkirakan akan lemah, turun dipicu oleh kinerja yang buruk di smartphone," kata analis Sanford Bernstein Mark Newman.
Samsung memang sedikit tertekan karena kehadiran vendor handset murah seperti Xiaomi dan Huawei. Mereka juga menghadapi persaingan yang ketat dari Apple untuk pasar perangkat high end, terutama karena Apple pada September meluncurkan dua iPhone layar yang lebih besar.
Dari lima vendor smartphone terbesar di dunia, Samsung adalah satu-satunya yang melihat pengiriman jatuh dari tahun ke tahun pada kuartal kedua, menurut IDC.
Fitch Ratings, lembaga pemeringkat kredit utama di AS, memperkirakan pada pertengahan Agustus bahwa pangsa pasar smartphone global Samsung akan jatuh menjadi 25% pada 2015 dari 31% tahun ini.