Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Pungut Biaya Apapun, PSTW Budi Pertiwi Jadi Panti Sosial Seutuhnya

Bisnis-jabar.com, BANDUNG—Menjadi sebuah lembaga yang sosial seutuhnya, membuat Menjadi Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Pertiwi tidak membebani para kelayan [sebutan bagi wanita lansia yang ada di dalam PSTW] ataupun keluarga kelayan sejumlah materi yang harus dikeluarkan sebagai biaya tinggal di tempat tersebut.

Bisnis-jabar.com, BANDUNG—Menjadi sebuah lembaga yang sosial seutuhnya, membuat Menjadi Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Pertiwi tidak membebani para kelayan [sebutan bagi wanita lansia yang ada di dalam PSTW] ataupun keluarga kelayan sejumlah materi yang harus dikeluarkan sebagai biaya tinggal di tempat tersebut. Tidak ingin menjadi tempat penampungan yang menjual jasa, PSTW Budi Pertiwi merupakan suatu tempat dimana para kelayan dapat bersosialisasi seutuhnya menikmati berbagai fasilitas  yang ada tanpa batasan apapun secara. Para kalayan yang bertahan maksimal 6 bulan ditempat tersebut dan merasa cocok, serta tidak ditemukan masalah apapun seperti kesehatan dan lainnya, maka dapat diterima sepenuhnya di PSTW Pertiwi hingga tutup usia atau meninggal dunia. “Banyak juga keluarga yang mempercayakan para kelayan yang meninggal dunia untuk diurus penguburannya oleh kami, terlebih lagi sejak 2008 kami dan Yayasan Sekar Kenanga memang bekerja sama untuk hal ini,” ujar Sekretaris PSTW Budi Pertiwi Yetti Anjar. Yayasan Sekar Kenanga juga merupakan salah satu yayasan yang bergerak dalam bidang sosial khususnya mengurus kematian. Tidak berada di tempat yang terpenjara para kelayan ini diberikan akses atau kebebasan untuk pergi berlibur bersama keluarganya masing-masing yang bertanggung jawab apabila memang diajak atau dijemput dan diantarkan. Fasilitas sandang, pangan, dan papan diberikan sebagai mana mestinya kepada setiap kelayan yang ada. Fasilitas lainnya penunjang berkesenian, kerohanian, kesehatan, berkebun, juga dihadirkan di tempat berukuran 1.900 meter persegi tersebut. Para kelayan diberikan kebebasan berseni seperti bermain music menggunakan angklung, berpuisi, menanam bermacam bunga pada kebun yang disediakan, berolahraga di arena taman lansia yang, mengaji, dan juga sholat berjamaah. Mereka juga  dilibatkan dalam ajang perlombaan khusus untuk lansia seperti pada Hari Lansia Nasional, provinsi, kota, dengan diikut sertakan pada lomba memasak, kerajinan tangan, dan lainnya. Terlepas dari semua yang diberikan, Yetti mengungkapkan para kelayan ini sebenarnya hanya membutuhkan kasih sayang yang tulus. Menurutnya, tidak hanya swasta, namun pemerintah juga harus lebih memperhatikan bagaimana penunjang atau fasilitas bagi lansia ini. Yang dinilai paling krusial adalah sumber daya manusia memadai yang memang handal dalam bidangnya atau mengerti gerontologi. Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan, status fungsional, perencanaan, tidak membebani para kelayan ataupun keluarga kelayan sejumlah materi yang harus dikeluarkan sebagai biaya tinggal di tempat tersebut. Tidak ingin menjadi tempat penampungan yang menjual jasa, PSTW Budi Pertiwi merupakan suatu tempat dimana para kelayan dapat bersosialisasi seutuhnya menikmati berbagai fasilitas  yang ada tanpa batasan apapun secara. Para kalayan yang bertahan maksimal 6 bulan ditempat tersebut dan merasa cocok, serta tidak ditemukan masalah apapun seperti kesehatan dan lainnya, maka dapat diterima sepenuhnya di PSTW Pertiwi hingga tutup usia atau meninggal dunia. “Banyak juga keluarga yang mempercayakan para kelayan yang meninggal dunia untuk diurus penguburannya oleh kami, terlebih lagi sejak 2008 kami dan Yayasan Sekar Kenanga memang bekerja sama untuk hal ini,” ujarnya.Yayasan Sekar Kenanga juga merupakan salah satu yayasan yang bergerak dalam bidang sosial khususnya mengurus kematian. Tidak berada di tempat yang terpenjara para kelayan ini diberikan akses atau kebebasan untuk pergi berlibur bersama keluarganya masing-masing yang bertanggung jawab apabila memang diajak atau dijemput dan diantarkan. Fasilitas sandang, pangan, dan papan diberikan sebagai mana mestinya kepada setiap kelayan yang ada. Fasilitas lainnya penunjang berkesenian, kerohanian, kesehatan, berkebun, juga dihadirkan di tempat berukuran 1.900 meter persegi tersebut. Para kelayan diberikan kebebasan berseni seperti bermain music menggunakan angklung, berpuisi, menanam bermacam bunga pada kebun yang disediakan, berolahraga di arena taman lansia yang, mengaji, dan juga sholat berjamaah. Mereka juga  dilibatkan dalam ajang perlombaan khusus untuk lansia seperti pada Hari Lansia Nasional, provinsi, kota, dengan diikut sertakan pada lomba memasak, kerajinan tangan, dan lainnya. Terlepas dari semua yang diberikan, Yetti mengungkapkan para kelayan ini sebenarnya hanya membutuhkan kasih sayang yang tulus.(k31/ija)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper