Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sertifikasi Sapi Perah Mendesak Dilakukan

[caption id=attachment_303458 align=alignright width=300] (bisnis-jabar.com)[/caption]
(bisnis-jabar.com)
(bisnis-jabar.com)

[caption id="attachment_303458" align="alignright" width="300"] (bisnis-jabar.com)[/caption] Bisnis-jabar.com, BANDUNG—Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Barat meminta pemerintah terus menggenjot sertifikasi sapi perah Standar Nasional Indonesia (SNI) guna memperbaiki genetik bibit sapi serta meningkatkan kualitas susu di kawasan ini. Ketua GKSI Jabar Dedi Setiadi mengemukakan sertifikasi sapi perah dilakukan dengan cara suntik anakan antara sapi betina lokal dengan sapi pejantan jenis proven bull dari Australia. "Perlunya sertifikasi sapi perah karena peternak ingin memiliki kepastian mengenai genetik bibit sapi yang diperoleh," katanya, Minggu(22/9/2013). Menurutnya, selama ini beberapa peternak  sudah melakukan suntik anakan sapi perah mereka dengan pejantan proven bull di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-SP & HMT) Cikole Lembang. Dedi mengatakan sapi perah proven bull memiliki keunggulan berupa susu yang dihasilkan bisa mencapai 20-25 liter per hari, sedangkan rata-rata sapi perah di Indonesia hanya menghasilkan 10-12 liter per hari. GKSI menilai jika peternak harus membibitkan sapi proven bull memerlukan biaya yang cukup tinggi akibat pakan untuk sapi harus berkualitas tinggi. Sehingga, ujarnya, pemerintah harus mampu memeratakan proses kawin suntik sapi proven bull ke peternak lokal agar memperoleh bibit unggulan. “Hal ini tentunya harus didukung dengan grand design peningkatan mutu genetik sapi perah yang jelas dan dilaksanakan konsisten dan berkelanjutan.” (k29)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper