Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUKU GINANDJAR KARTASASMITA: Beberkan Cara Habibie Atasi Krisis Ekonomi

[caption id=attachment_373114 align=alignleft width=300] antara[/caption]
antara
antara

[caption id="attachment_373114" align="alignleft" width="300"] antara[/caption] JAKARTA--Sejarah ekonomi, politik dan kebijakan kontemporer di Indonesia dari perspektif salah satu tokoh ekonomi nasional, Ginandjar Kartasasmita, dituangkan dalam sebuah buku bertajuk 'Managing Indonesia's Transformation: An Oral History'. Takashi Shiraishi, Ahli Indonesia dari Jepang sekaligus Ketua Tim Penyusunan buku tersebut, mengatakan buku ini menyajikan sejarah secara lisan dengan metode tanya jawab. "Pak Ginandjar bicara terus terang apa yang terjadi. Ini sangat bermanfaat supaya kita tahu kondisi saat itu baik politik, ekonomi, sosial dan tidak perlu bergantung pada dokumen pemerintah yang baru dibuka 25-50 tahun mendatang," ujarnya di sela diskusi buku 'Managing Indonesia's Transformation: An Oral History', Sabtu (1/6/2013). Sosok Ginandjar dinilai Shiraishi memiliki jasa yang sangat besar dalam mengatasi krisis ekonomi Indonesia pada 1998-1999. Pada 1997-1998, Ginanjar menjabat sebagai Menko Perekonomian. Saat itu, Indonesia harus berjibaku menghadapi masalah ekonomi yang begitu besar, a.l. kekurangan mata uang asing, terjadinya pelarian modal, penolakan letter of credit Indonesia oleh bank di luar negeri, gagal panen, dan jaringan distribusi dan angkutan yang rusak parah. Salah satu yang terburuk adalah depresiasi rupiah yang mengerek harga-harga pangan dan sandang. Mantan menteri Koperasi dan UKM Adi Sasono melihat sosok Ginandjar sebagai ekonom dan politisi yang nasionalis. "Namun, dia juga punya perhatian untuk hal-hal mikro, seperti koperasi, UKM dan bioenergi," ujarnya. Ginandjar yang hadir dalam diskusi tersebut mengaku pembuatan buku tersebut terbilang mudah karena dirinya tidak perlu menyusun kalimat pertama dan narasi yang menarik. "Buku ini bukan mengenai saya tapi apa yang saya saksikan, ikut terlibat di dalamnya. Saya hanya pencerita," tuturnya. Menurutnya, pejabat publik lain juga harus membukukan perannya sebagai pelaku atau saksi sejarah. Turut hadir dalam diskusi tersebut a.l. mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Menteri KKP Fadel Muhammad, mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, Ketua DPD Irman Gusman.(JIBI/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper