Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agustinus Tassi: Secangkir Kopi Menyimpan Banyak Cerita

BANDUNG (bisnis-jabar.com)--Wangi bunga kopi, menjadi salah satu alasan seorang bocah di Flores untuk bisa meracik kopi. Kala dewasa, bocah ini tumbuh menjadi seorang barista profesional.

BANDUNG (bisnis-jabar.com)--Wangi bunga kopi, menjadi salah satu alasan seorang bocah di Flores untuk bisa meracik kopi. Kala dewasa, bocah ini tumbuh menjadi seorang barista profesional. Sang bocah, Agustinus Tassi, kerap kali melewati kebun kopi bersama kawan-kawannya di kampung mereka, harum bunga kopi yang rontok tercium di hidung setiap kali mereka melintas. Suatu ketika, Agustinus merantau ke Bali, dia juga mencoba mengadu nasib di sana. Pria ini mulai mengenal ilmu meracik kopi dan menjadi barista di Caswell's Fine Coffees and Teas Bali. "Tidak ada disiplin ilmu khusus untuk jadi barista, yang ada adalah kemauan," katanya di sela ajang Indonesian Barista Competition (IBC) 2013 di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Rabu (6/3/2013). Baginya banyak hal yang harus dikuasai seorang barista, bukan hanya memutar otak di depan mesin espresso. Bercengkarama atau berkomunikasi dengan pelanggan pun dinilainya sangat penting. Menjadi barista, dia harus mau mempelajari aneka jenis kopi dari berbagai negara. Kopi merupakan bahan baku bagi barista untuk menciptakan minuman andalannya. "Kita harus kenal senjata kita," kata pria yang lahir di Flores, 24 September 1976 ini. Memahami rasa kopi dari daerah asal yang berbeda-beda juga harus dilakoni. Demi menjiwai pekerjaannya. Setiap kopi punya keunikan, menurut Agustinus, seorang barista harus pandai memperlakukan kopi untuk memunculkan keunikannya. Belajar menjadi barista adalah belajar dengan otodidak. "Passion merupakan hal yang penting. Kalau segala sesuatunya sudah suka pasti dikerjakan," katanya yang saat ini menjabat sebagai Operational Manager & Master Roaster Caswell's Fine Coffees and Teas Jakarta. Secangkir kopi, kerapkali dihargai mahal, namun dalam pandangan Agustinus, itu adalah hal wajar. Baginya, secangkir kopi menyimpan banyak cerita. Mulai dari kopi ditanam, dipanen, diolah hingga tersaji di sebuah cangkir, adalah rentetan cerita. "Harga mahal untuk secangkir kopi memang layak ditanggung," katanya. Dia telah menjuarai Indonesian Barista Competition pada 2006 dan 2009, serta mengikuti ajang Asian Barista Championship pada 2008 dan 2010. "Kompetisi itu dapat melatih kedisiplinan seorang barista," ucapnya.(k60/ija)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper