Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Heryawan Jadi Supir Angkot Pangalengan-Talegong

BANDUNG (bisnis-jabar.com)-Ada yang tak biasa ruas jalan Pangalengan-Talegong, Kamis (31/1) kemarin.

BANDUNG (bisnis-jabar.com)-Ada yang tak biasa ruas jalan Pangalengan-Talegong, Kamis (31/1) kemarin. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan jadi supir angkot dadakan. Ia membawa penumpang para tokoh masyarakat menjajal jalan yang baru saja ia resmikan. Sebelumnya Heryawan meresmikan tiga ruas jalan: Pangalengan-BTS Bandung/Garut (Cukul)-Talegong; ruas kedua paket peningkatan jalan Cikajang-Pameungpeuk; dan ruas ketiga paket peningkatan jalan dan penggantian jembatan pada ruas Talegong-Cisewu-Rancabuaya. Usai seremoni di halaman kantor Desa Pangalengan, Kabupaten Bandung, itu gubernur yang akrab disapa Aher ini mendatangi Angkot yang sedang mangkal di pinggir jalan. “Saya bisa pinjam angkotnya Pak,” tanya Aher kepada supir angkot yang belakangan diketahui bernama Saepudin (35 tahun). Kontan warga Pangalengan itu kaget. “Bapak yang nyetir?,” jawab Saepudin. “Ya, gantian ya bapak yang jadi penumpang,” jawab Aher lagi. Aher pun tanpa canggung memegang kendali angkot berwarna biru itu. Sang pemilik angkot naik di kursi penumpang bersama tokoh masyarakat dan Kepala Desa Pangalengan, juga turut ikut Kepala Bappeda Provinsi Jabar Deny Juanda Puradimaja. Sedangkan Kepala Dinas Binamarga Jabar Guntoro duduk disamping sang supir Aher. Dari depan Kantor Balai Desa angkot bernopol D 8311 VC itu meluncur pelan. Sepanjang jalan Aher melambaikan tangan kepada warga yang kebetulan sedang melintas di jalan. Angkot itu lalu berhenti di perkebunan the Cukul. Kurang lebih Aher mengensarai angkot itu sepanjang 18 kilometer. “Gimana rasanya Pak,” tanya wartawan. “Wah… rasanya mobil ini perlu di tune up,” jawab Aher sambil tertawa. “Tadi saya sudah coba jalannya, mulus yah, alhamdulillah lancar, dari jalan yang tadinya koral jadi mulus. Mudah-mudahan bisa memacu perekonomian dan kesejahteraan warga sekitar,” jelas Aher. Kemudian Aher kembali mengajak sang pemilik angkot berdialog. “terimakasih ya Pak, ini mobil Carry tahun berapa?” tanya Aher. “Tahun 2004 Pak,” jawab Saepudin. “Hem dah cukup tua juga yah, dah sembilan tahun, tapi masih kuat nanjak,” sahut Aher. “Ini paling bagus loh Pak di Pangalengan,” timpal Saepudin diikuti tawa para warga yang menyaksikan. Aher kemudian kembali menaiki angkot, namun kali ini di kursi penumpang. “Gantian ya Pak, Bapak yang narik,” ucap Aher kepada Saepudin sambil menaiki angkot. Saepudin memegang kendali. Angkot itu meluncur kembali ke Kantor Desa Pangalengan.(k57/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper