(web/edit) JAKARTA–Perang antara Kelompok Hamas dan militer Israel tidak hanya berlangsung di Jalur Gaza, tapi juga di berbagai situs jejaring sosial. Dengan perkembangan teknologi saat ini, senjata saja ternyata tak cukup memuaskan. Words war atau perang kata-kata tanpa sentuhan editing melalui jejaring sosial, menjadi pilihan kedua belah pihak untuk mempublikasikan opini serta pembenaran atas tindakan-tindakan mereka. Dilansir dari Voaindonesia.com pekan lalu, perang dunia maya kali pertama dilancarkan oleh militer Israel melalui video hitam putih yang diunggah di Youtube Google Inc dengan durasi 10 detik. Video tersebut berisi serangan udara Israel yang berhasil membunuh pimpinan Hamas, Ahmed Jabari. Berawal dari Youtube, sebuah tweet dari @idfspokesperson yang diyakini milik kantor media militer Israel mengatakan,“Kami meminta tidak seorang pun dari Hamas, baik di level bawah maupun pemimpin senior untuk menampakkan wajahnya di atas tanah pada beberapa hari mendatang.” Menanggapi hal tersebut, Hamas dengan akun @AlQassamBrigade yang berbahasa Inggris menyerang balik dengan mengatakan, “Tangan kami yang diberkati akan menyentuh pemimpin dan tentaramu di mana saja kamu berada (Kau Membuka Pintu Neraka Untukmu Sendiri).” Akun kantor media militer Israel yang mendapat lebih dari 50.000 pengikut dalam 24 jam merupakan salah satu dari beragam sarana di Internet yang dipakai untuk menyampaikan informasi terkini ke publik bahkan terkadang sebelum disampaikan ke jurnalis. Mereka juga menggunakan kanal Youtube, Facebook, foto album Flickr, serta akun Tumblr dalam bahasa Inggris, serta bahasa Spanyol sebentar lagi. Juru bicara militer Israel, Letkol Avital Leibovich mengatakan zona perang tambahan antara Israel dan Hamas berkembang di Internet.“Saya agak kecanduan Twitter. Ini sarana yang baik untuk merilis informasi tanpa sentuhan editor,” ujar Leibovich. Meski kampanye perang Israel terus berlangsung namun bukannya tanpa penghalang. Sebab dilansir dari Bbc.co.uk, Sabtu (17/11), kelompok peretas Anonymous dikabarkan mulai melancarkan serangkaian serangan terhadap sejumlah situs Internet di Israel. Dalam serangan tersebut kelompok ini mematikan beberapa situs atau mengubah tampilannya dengan memasang pesan-pesan pro Palestina dan diberi nama Ops Israel dengan tujuan membalas serangan militer yang dilakukan di Gaza. Kelompok ini memperingati pemerintah Israel untuk tidak mematikan jaringan telepon dan situs serta mendesak operasi militer di Gaza segara diakhiri. Beberapa jam setelah ancaman itu dimuat, Anonymous menampilkan daftar 87 situs yang diklaim telah diretas sebagai bagian dari OpIsrael. Kebanyakan situs itu di-defaced atau di ubah penampilannya dengan menampilkan pesan dukungan bagi Hamas dan Palestina.(Kabar24/yri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanto Rachmat Iskandar
Editor : Yanto Rachmat Iskandar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
14 jam yang lalu