Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Berencana Produksi Rotavirus

BANDUNG (bisnis-jabar.com)—PT Bio Farma (Persero) menargetkan bisa memproduksi vaksin untuk diare atau rotavirus pada 2014 nanti.

BANDUNG (bisnis-jabar.com)—PT Bio Farma (Persero) menargetkan bisa memproduksi vaksin untuk diare atau rotavirus pada 2014 nanti. Corporate Secretary PT Bio Farma M Rahman Rustan mengatakan  pengembangan vaksin tersebut akan dilakukan setelah pihaknya merilis vaksin Pentavalent pada pertengahan 2013 nanti. “Rotavirus masih diuji lab, kami kembangkan secara bertahap. Nanti akan naik ke skala produksi, lalu teknikal trial baru produksi,” katanya di kantor Bio Farma, Bandung, Kamis  (11/10). Rahman mengatakan Bio Farma berinisiatif mengembangkan vaksin untuk diare karena penyakit tersebut masih menjadi salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Dalam ujicoba lab ini pihaknya akan terus melakukan ujicoba agar keberadaan vaksin tersebut cocok untuk diberikan pada balita. “Riset untuk vaksin itu lama sekali, bisa 12-15 tahun,” katanya. Bio Farma pun membuka kesempatan untuk mendapat masukan soal pengembangan rotavirus dari negara produsen vaksin setelah ditunjuknya BUMN tersebut menjadi tuan rumah pertemuan ke-13 Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) di Bali, 31 Oktober-2 November 2012 mendatang. “Acara ini akan dihadiri lebih dari 37 produsen vaksin dari 14 negara berkembang,” kata Rahman. Negara-negara yang sudah memastikan akan hadir yakni dari Argentina, Bangladesh, Kuba, Mesir, India, China, Korea Selatan hingga Brazil. Sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Swiss dan Australia pun rencananya akan turut hadir dalam pertemuan tersebut. “Kami berharap lewat acara ini, Indonesia bisa menjadi mitra khusus negara berkembang dan negara Islam, terutama untuk penelitian dan pengembangan vaksin baru,” katanya. Menurut Rahman, sebagai satu-satunya produsen vaksin dari Indonesia, berharap bisa menjadi pusat untuk penelituian dan pengembangan vaksin. “Kami fokuskan untuk pengembangan vaksin di negara berkembang, bukan membuka pasar baru dulu,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artistik Bandung

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper