Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS CENTURY: Antasari Klarifikasi Soal Rapat yang Dipimpin SBY

JAKARTA - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menyatakan rapat tanggal 9 Oktober 2008 yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membicarakan soal Bank Century tetapi soal penanganan krisis ekonomi.

JAKARTA - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menyatakan rapat tanggal 9 Oktober 2008 yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membicarakan soal Bank Century tetapi soal penanganan krisis ekonomi. "Terima kasih ini saya mau klarifikasi bahwa dalam pertemuan rapat tanggal 10 Oktober 2008 tersebut tidak pernah menyebut soal bank Century. Presiden SBY hanya menyampaikan persoalan untuk mengatasi krisis," kata mantan Ketua KPK Antasari Azhar saat memberikan keterangan di timwas DPR untuk kasus Bank Century di gedung MPR/DPR/DPD Senayan Jakarta, Rabu. Sebelumnya santer diberitakan bahwa pada rapat 9 Oktober 2008 yang dipimpin Presiden SBY salah satunya membicarakan soal pemberian dana talangan bagi Bank Century. Pemberitaan tersebut seketika menjadi pro dan kontra. Akibatnya timwas DPR untuk kasus Bank Century memutuskan untuk memanggil mantan Ketua KPK Antasari Azhar untuk menjelaskan pernyataannya tersebut. Lebih lanjut Antasari menyatakan sebagai ketua KPK mendukung langkah-langkah yang akan diambil oleh Presiden SBY untuk mengatasi krisis. "Saya sebagai ketua KPK mendukung langkah-langkah mengatasi krisis, namun apabila dalam penanganan krisis itu ada oknum yang melangagar hukum maka kami akan tangani. Artinya pengambilan kebijakan tidak bisa dipidana namun apabila pelaksanaan dari kebijakan itu ada yang melanggar hukum maka dapat dipidana," kata Antasari. Lebih lanjut Antasari menjelaskan bahwa seminggu setelah pertemuan tersebut Gubernur Bank Indonesia Boediono mendatangi kantor KPK untuk bertemu dirinya. Menurut Antasari, kedatangan Boediono untuk menyampaikan beberapa antara lain, BI meminta perlunya meningkatkan sinergi diantara kedua lembaga agar jangan sampai terjadi penyimpangan seperti pada massa sebelumnya. "Pak Boediono juga menyampaikan jika akan menyuntik bank Indover sebesar Rp4,7 triliun," kata Antazari. Atas keinginan BI untuk menyuntik Bank Indover, Antasari mengatakan sepengetahuan dirinya Bank Indover tersebut ada masalah. (ant/ajz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper