(bisnis-jabar.com)BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional terpantau mahal sejak H-7 lebaran dan diprediksikan masih terus berlangsung hingga 3 minggu setelah hari H Idulfitri. Atmiyati, salah seorang pedagang di Pasar Cihaurgeulis Bandung, mengatakan kenaikan harga sayuran misalnya terjadi pada wortel, kentang serta cabai hijau. Harga wortel saat ini dipatok Rp8.000 - Rp10.000 per kg. Saat Ramadan lalu harganya hanya Rp6.000 per kg. Sementara untuk kentang mengalami sedikit kenaikan yaitu dari Rp7.000 per kg menjadi Rp8.000 per kg. Untuk cabai hijau dijual Rp20.000-Rp25.000 kg, biasanya hanya Rp15.000 per kg. Menurutnya harga mahal disebabkan pasokan sayuran di Pasar Induk Caringin yang minim. Para pedagang Pasar Cihaurgeulis rata-rata mengambil sayuran dari sana. "Pedagang di Caringin masih banyak yang libur," kata Atmiyati kepada bisnis-jabar.com, Kamis (23/8). Selain dari Pasar Induk Caringin, pedagang juga menunggu kiriman sayuran langsung dari Lembang. Namun saat ini kiriman sayuran juga masih jarang. Menurut Atmiyati, transportasi ke Pasar Induk Caringin juga terbilang mahal. Hal tersebut ikut berdampak terhadap harga sayuran. Sayuran lain mengalami penurunan harga seperti cabai tanjung sekarang dijual Rp20.000 per kg, saat mendekati lebaran harganya Rp40.000 per kg. Cabai keriting turun dari Rp30.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg. Untuk kol harganya stabil yaitu Rp3.000 per kg. Pedagang lain Agung mengatakan harga dagangannya normal karena dia menjual kangkung, bayam, selada bokor serta genjer. Kangkung dijual Rp1.000 per ikat, bayam Rp1.500 per ikat, selada bokor Rp10.000 per kg dan genjer Rp2.000 per 3 ikat. "Sayuran-sayuran tersebut harganya cenderung stabil," kata Agung. (k60/yri)
Harga Sayuran di Bandung Masih Tinggi
(bisnis-jabar.com)BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional terpantau mahal sejak H-7 lebaran dan diprediksikan masih terus berlangsung hingga 3 minggu setelah hari H Idulfitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
8 jam yang lalu
Pramono Anung, Jakarta Fund, IPO Bank DKI, dan PAM Jaya
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

10 jam yang lalu
Pemkab Sumedang Optimalkan Serapan PAD dari Sektor MBLB

1 minggu yang lalu
KDM Dukung Swasembada Pangan di Lahan Aset Negara

13 jam yang lalu
Ini Daftar Korban Longsor di Tambang Gunung Kuda Cirebon
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
