Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIREKTUR ADARO MENINGGAL: Sebelum Kecelakaan, Andre Jadi Pendiam

JAKARTA– Selasa, 7 Agustus 2012, adalah hari terakhir Direktur Adaro Andre J Mamuaya, berbuka puasa bersama para pemimpin redaksi surat kabar nasional. Memilih tempat di hotel mewah di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Ritz Carlton, dia mendampingi Presiden Direktur Adaro Energy yang juga salah seorang orang terkaya di Indonesia, Garibaldi Thohir.

JAKARTA– Selasa, 7 Agustus 2012, adalah hari terakhir Direktur Adaro Andre J Mamuaya, berbuka puasa bersama para pemimpin redaksi surat kabar nasional. Memilih tempat di hotel mewah di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Ritz Carlton, dia mendampingi Presiden Direktur Adaro Energy yang juga salah seorang orang terkaya di Indonesia, Garibaldi Thohir. Ketika satu per satu pimpinan media datang ke hotel itu, dia berada paling depan menyambut tamu undangannya. Tak lama kemudian Boy, begitu panggilan Garibaldi, pun datang dan kami mengambil tempat duduk untuk berbincang-bincang menjelang azan maghrib berkumandang. Andre duduk di sisi kanan Boy yang berhadapan langsung dengan saya. Di sisi kiri saya duduk Pemred Investor Daily, Primus Dorimulu, yang langsung berhadapan dengan Andre. Di samping kanan Andre adalah Pemred Kompas, Rikard Bagun, dan Pemred The Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat. Di sisi kiri Boy duduk Ardian Taufik Gesuri, Pemred Kontan. Perbincangan berlanjut setelah buka puasa dan shalat maghrib. Andre tak banyak bicara, Boy pun memperkenalkan Andre kepada beberapa Pemred yang belum mengenalnya. Maka Andre pun menyalami Asro Kamal Rokan dan Wahyudi N Pranoto (Jurnal Nasional), Syaiful Hadi (Kantor Berita Antara), dan Ali Nurdin (Strategi) . Andre tampak tenang, bahkan cenderung diam. Tak seperti biasanya, dia biasanya aktif berbicara mengingat tugasnya banyak berkomunikasi dengan publik, terutama wartawan. Boy yang duduk di sisi kirinya memang banyak bercakap. Saya yang berada tepat di depan Boy Tohir menyimak pembicaraan itu sambil sesekali menatap Andre, dia pun tak merespon untuk memberikan pendapatnya mengenai topik yang diperbincangkan. Banyak sekali topik yang hangat didiskusikan mulai dari bagaimana bisnis tambang liar di Kalimantan Selatan yang dikuasai oleh para centeng, soal pertarungan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli melawan Joko Wododo alias Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilada DKI putaran kedua, sampai soal kunjungan sepuluh pemred ke Turki yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Boy. Sekali lagi, Andre bergeming. Kini, telah Andre menghadap Allah SWT untuk selamanya, Boy menilai almarhum sebagai sosok yang baik. Maklum, Boy bersama Andre dan rekannya selama ini bekerja keras untuk membesarkan Adaro Energy. “Andre dalam bekerja suka berinteraksi dalam suka dan duka, dalam tangis dan tawa. Teman-teman Andre tahu bagaimana Andre dan kami berjuang di Adaro. Andre merupakan bagian dari keluarga kami,” kata Garibaldi dalam pidato terakhir pelepasan jenazah Andre di rumah duka di Jakarta, Rabu 22 Agustus 2012. Bagi Boy, Andre telah dia anggap sebagai adiknya sendiri. Siapa yang tak senang bersahabat dan bekerja bersama Andre, pecinta sekaligus pemilik klub basket. Andre begitu mencintai keluarga, rajin beribadah, dan dikenal rekan dekatnya sebagai sosok yang royal. Itulah sebabnya Boy begitu merasa kehilangan dan meminta agar segala kesalahan Andre dimaafkan. Selamat jalan kawan, ternyata pertemuan ketika berbuka puasa dua pekan lalu itu adalah hari terakhir. (JIBI/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro