Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimalisasi Dry Port Gedebage Terganjal Akses ke Priok

(bisnis-jabar.com)BANDUNG (bisnis-jabar.com) — Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dicky Saromi menuturkan jika TPKB (Terminal Peti Kemas Bandung) atau dry port Gedebage bisa dioptimalisasi sebagai tempat proses koleksi distribusi angkutan barang di Jabar.
(bisnis-jabar.com)
(bisnis-jabar.com)

(bisnis-jabar.com)BANDUNG (bisnis-jabar.com) — Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dicky Saromi menuturkan jika TPKB (Terminal Peti Kemas Bandung) atau dry port Gedebage bisa dioptimalisasi sebagai tempat proses koleksi distribusi angkutan barang di Jabar. Menrutnya, ini merupakan solusi jangka panjang dalam mengatasi kendaraan barang yang hendak melintas di jalur Selatan, Tengah dan Utara. Ketepatan waktu, ketertiban dan kenyamanan jalur logistik darat menurutya sudah tidak bisa diharapkan. “Sudah tidak ada alternatif lain untuk beralih pada angkutan yang tidak hanya bergantung  pada jalan. Kereta api menjadi angkutan masa depan yang menjanjikan yang harus kita perankan," katanya. Dicky mengatakan TPKB Gedebage saat inii belum mampu berperan maksimal karena akses dari dan menuju Gedebage masih buruk. "Kondisi jalur dan emplasemen-nya belum maksimal, terutama pergudangan,” katanya. Hal ini ditambah alur logistik dari Gedebage yang terorientasi ke Tanjung Priok pun belum terhubung sampai ke pelabuhan. Saat ini KA hanya berhenti sampai di Pasoso yang berjarak satu sampai dua kilometer ke Priok belum terhubung jalur kereta. “Kami sudah berulang kali membahas hal ini dengan pemerintah pusat agar mendorong percepatan pembangunan jalur yang belum rampung,” katanya. Manajer PT Kereta Api TPKB Gedebage Eko Suminto mengatakan penurunan volume beberapa tahun terakhir tercatat cukup drastis namun saat ini situasinya mulai stabil meskipun masih kecil. “Dulu kita bisa kirim 5 kereta, sekarang 1 kereta sehari dengan 12 gerbong atau setara 24 TEUs [twenty-foot equivalent units]. Artinya sekarang tidak ada penurunan,”katanya. Dari data TPKB tercatat, pada tahun 2010 volume pengiriman barang eksport memakai jasa KA mencapai 2.584 TEUs sedangkan import 6.046 TEUs. “Tahun 2011, volume eksport 3.025 TEUS dan import sebesar 6.429 TEUs,” katanya. Dry port Gede Bage sendiri memiliki kemampuan beban angkut 15 ton untuk gerbong 20 TEUs dan 30 ton untuk gerbong 40 TEUs.(k57/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper