Oleh Herry Suhendra DEPOK: Arsitek Meutia Rin Diani yang tunarungu meluncurkan buku “Mata Yang Mendengar: Arsitektur Bagi Tunarungu” kemarin malam (15/05). Buku ini diterbitkan dari skripsinya sebagai prasyarat kelulusan sarjana arsitektur di Universitas Indonesia. Meutia RinDiani, S.Ars merupakan seorang penyandang tunarungu yang berhasil meraih gelar Sarjana Arsitektur dari UI pada tahun 2011 dengan predikat cum laude. Karya tersebut mengulas fungsi akses visual bagi penyandang tunarungu yang sering diabaikan di Indonesia, tidak hanya oleh pemerintah atau pemerhati sosial, tetapi juga oleh komunitas penyandang tunarungu sendiri. Dalam bukunya yang diterbitkan oleh Lamalera, Meutia membuktikan bahwa mata dapat menjadi kekuatan untuk mendengar, berucap, dan berbahasa. Ketua Departemen Arsitektur Universitas Indonesia, Kemas Ridwan Kurniawan, mengharapkan buku ini bisa membuka ruang lebih besar bagi aneka macam ide lebih luas, lebih jamak, dan diterima di dunia pendidikan. “Mendengar itu tak hanya dengan telinga tapi juga bisa dengan indera lain. Meutia membalikkan indrawi yang normal ke ranah lebih jauh dan lebih dalam, dimana secara umum agak sulit. Apa yang disampaikan ini membuktikan di balik pemikiran dan memberi warna bagi arsitektur Indonesia,” kata Kemas Ridwan.(jibi/bisnis/yri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 jam yang lalu
Sumedang Dapat Tambahan Kuota 1.000 Unit Rumah Subsidi
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
