Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA ACEH: Ini dia perbedaan bencana 2012 dan 2004

[caption id=attachment_169049 align=alignleft width=300 caption=ilustrasi][/caption]
ilustrasi
ilustrasi

[caption id="attachment_169049" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi"][/caption] JAKARTA: Gempa bumi tahun 2004 di Aceh sangat berbeda dengan gempa yang  terjadi pada kemarin sore. Apa saja perbedaannya? Menurut ahli tsunami Dr Subandono Diposaptono di Jakarta kemarin, lokasi gempa tahun 2004  di sepanjang zona subduksi pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Sementara, gempa kemarin (11 Apr 2012) berlokasi hanya di lempeng Indo-Australia. “Beda jauh, dulu gempa terjadi di pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, sekarang terjadi di lempeng Indo-Australia, atau sekitar 175 km lebih ke selatan,” kata Subandono yang juga Direktur Tata Ruang Laut dan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta. Dengan demikian gempa Aceh yang terjadi kali ini merupakan gempa intraplate, bukan interplate seperti gempa Aceh berkekuatan 9,1 SR pada 26 Desember 2004. Gempa intraplate tidak menyebabkan tsunami yang besar seperti halnya gempa interplate yang berada di zona subduksi. “Gempa Aceh 2004 menyebabkan tepian dari lempeng Indo-Australia melenting ke atas sepanjang 1.300 km tegak lurus zone penunjaman tempat lempeng samudra Hindia menyusup di bawah lempeng Eurasia (megathrust), dari mulai Simeuleu sampai Andaman dan membuat air laut surut dan kemudian menghempas ke daratan,” katanya. Sedangkan gempa kali ini hanya menyebabkan gerakan mendatar yang menyebabkan getaran dan riak gelombang di lautan, yang kalaupun ada tsunami paling-paling tingginya hanya 10-20 cm saja atau paling tinggi tak lebih dari semeter.(Antara/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler