Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidi Baiq, Imam Besar Republik The Panas Dalam Serikat yang terus berkibar

Oleh Abdalah Gifar

Oleh Abdalah Gifar Bila ditanya, apakah ada negara dalam negara di Indonesia ini? Yang berbentuk separatis mungkin ada dan itulah yang terus jadi incaran aparat keamanan. Merekalah yang dicap sebagai teroris. Lalu bila pertanyaannya, apakah ada negara dalam negara di Bandung ini? Yang menunjukkan diri terang-terangan, jawabannya ADA, hanya mereka tidak separatis. Itulah Republik The Panas Dalam dengan tokoh “proklamatornya”, Pidi Baiq. Dari ruang studio seni lukis berukuran 8 x 10 meter, lantai dua Fakultas Seni Rupa dan Desain – Institut Teknologi Bandung (FSRD – ITB), Pidi Baiq mendirikan Negara Kesatuan Republik Panasdalam pada 1995. Dirinya menjadi presiden “negara imajiner” itu. Tindakannya mendirikan Negara Kesatuan Republik Panasdalam merupakan respons terhadap kondisi politik yang memanas di Indonesia saat itu. “Cuma di negara ini seorang pemimpin tahu semua nama penduduknya,” ungkap Pidi Baiq dalam sebuah kesempatan. Pada tahun 1999 Republik The Panasdalam bergabung lagi ke Negara Indonesia dan mengubah namanya menjadi Daerah Istimewa The Panasdalam. Dan terakhir namanya menjadi Republik The Panas Dalam Serikat dengan situs web thepanasdalam.us sebagai portal mayanya. Nama The Panas Dalam masih melekat di pencinta musik indie karena mereka sempat mengibarkan namanya dalam bentuk band. “Kenyelenehan” mereka tergambarkan pada lirik-liriknya yang kocak. Namun band itu hanya menyisakan Pidi Baiq dan kini ia mengukuhkan dirinya sebagai Imam Besar Republik The Panas Dalam Serikat. Fleksibelnya nama berubah, mengesan komuntias ini tidak serius.  “Orang boleh menganggap kami tidak serius, mangga. Dianggap serius juga, mang,.” ungkap Deden (35) yang baru terlibat satu tahun dan kini sudah menjabat sebagai presiden di negara imajiner tersebut. Setiap “penduduk” komunitas ini punya kartu tanda penduduk. Keseriusan pun ditunjukkan dengan merambahnya komunitas ini di dunia usaha clothing dan radio secara streaming, selain dari kajian-kajian filsafat yang mereka padukan dengan makan bersama di taman kota. “Penduduk” negara ini akan difasilitasi secara moril untuk mengekspresikan kebisaan dan minatnya. “Itu bisa dari Kang Pidi langsung, ataupun kami belajar dari personal yang ada di dalam. Sama-sama saling belajar,” terang Deden kepada bisnis-jabar.com. Komunitas ini semakin membesar melalui penggemar band The Panas Dalam sebelumnya, ataupun pembaca novel-novel karya Pidi Baiq. “Tapi kami dilarang untuk jadi follower atau fans, kami diarahkan untuk jadi pribadi yang unik,” ungkap Jae (23) yang juga aktif di negara ini.(yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper