(antara)TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com): Perusahaan penambangan pasir di kaki Gunung Galunggung dihimbau berhati-hati dalam menjalankan kegiatan galiannya. Hal itu terkait status waspada 2, Gunung Galunggung yang ditetapkan tanggal 12 Februari lalu. Kepala Seksi Pengusahaan Pertambangan pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya, Atep Dede Sukardi mengatakan imbauan tersebut sudah disampaikan kepada para pengusaha. Namun, katanya, hingga kini penambangan masih berlanjut sebelum dinyatakan status lanjutan yang dianggap akan lebih membahayakan. “Kalau aktifitas penambangan hingga kini masih berjalan. Cuma kami mengimbau agar para penambang berhati-hati, terkait status Galunggung saat ini,” katanya kepada bisnis jabar.com, siang ini. Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya sedikitnya terdapat 8 titik galian C di kawasan Galunggung. Kapasitas produksi setiap bulan antara 6.000-10.000 metrik ton. Atep mengatakanpertambangan galian C di Galunggung dibuka sejak tahun 2003 dengan total produksi 700.0000 metrik ton. “Kalau kapasitas produksi itu sesuai kapasitas alat produksi yang dimiliki para pengusaha. Setiap perusahaan berbeda kemampuan kapasitasnya tergantung perlatan yang dimiliki,” terangnya. Dia menambahkan pendapatan daerah dari galian C Galunggung itu rata-rata mencapai Rp316 juta setahun. Pada 2011 lalu mencapai Rp324 juta. Untuk setoran pajak, katanya, berdasarkan peraturan bupati, tarifnya mencapai Rp1.500 per ton. “Pasir Gulunggung ini sudah diakui kualitasnya bagus. Untuk sementara, produksi masih memenuhi permintaan konstruksi nasional,” katanya.(yri)
WASPADA GALUNGGUNG: Penambang pasir sudah diingatkan berhati-hati
(antara)TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com): Perusahaan penambangan pasir di kaki Gunung Galunggung dihimbau berhati-hati dalam menjalankan kegiatan galiannya. Hal itu terkait status waspada 2, Gunung Galunggung yang ditetapkan tanggal 12 Februari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

22 Agt 2025 | 19:33 WIB
Cirebon Raup Investasi Rp2,25 Triliun, Industri Alas Kaki Mendominasi

22 Agt 2025 | 17:20 WIB
KKP akan Bangun Pelabuhan di Garut Selatan, Harga Ikan Diproyeksi Stabil

22 Agt 2025 | 16:35 WIB
KDM: Hak Publik Melihat Keindahan Jawa Barat Terganggu Bangunan Liar

22 Agt 2025 | 15:41 WIB