bisnis.comKeinginannya untuk bisa bermanfaat bagi orang banyak telah mengantarkan Budiarto Halim berlabuh di bisnis produk komunikasi bergerak bersama sang kakak ipar sejak awal 1990-an. Sejak didaulat menjadi President Director PT Erajaya Swasembada Tbk, ayah dari tiga orang anak itu pun sukses mengantarkan perusahaannya masuk bursa (go-public) dan menjadi distributor resmi 10 merek internasional seluler dan partner operator besar. Kini, Erajaya yang telah meluncurkan handset mobile merek sendiri Venera itu memiliki 76 cabang distribusi, sedikitnya 236 toko, dan lebih dari 16.000 reseller pun tercatat menjadi pemimpin pasar produk komunikasi bergerak. Kepada Bisnis, Budiarto menuturkan kiat dan strate ginya membangun Grup Erajaya, juga cita-cita saat kecil hingga keinginannya saat pensiun nantinya. Berikut petikannya: Seperti apa kondisi pasang surut perusahaan yang Anda pimpin? Awalnya pada 1993, saat itu saya masih bekerja di perusahaan yang menjual pesawat telepon, saat itu bentuknya masih besar dengan harga termurah Rp7 juta per unit. Saat itu nominalnya sangat tinggi, namun setiap hari orang meng antre panjang di depan toko untuk membeli. Saya melihat komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi masyarakat Indonesia. Akhirnya saya mengajak kakak ipar, Ardy Hadi Wijaya, untuk membuka toko kecil di daerah Grogol dengan seorang karyawan, Elly Kohardjo, yang sekarang masih bekerja di Erajaya sebagai Direktur Penjualan. Berjalan selama beberapa tahun, era ponsel GSM pun muncul, sehingga pada 1996 kami membuat perseroan terbatas baru bernama PT Erajaya Swasembada. Selama 10 tahun Ardy yang terjun langsung, baru pada 2006 dia meminta saya kembali untuk mengelola Erajaya secara lebih profesional. Pernahkah Anda mengambil keputusan keliru yang kemudian Anda sesali? Keputusan keliru rasanya tidak, namun waktunya mungkin memang belum tepat karena pasar di Indonesia belum siap dengan hal tersebut. Beberapa tahun lalu kami pernah bekerja sama dengan gerai ritel Indomaret untuk menjual ponsel di 1.000-an toko mereka. Dari sisi lokasi penjualan penetrasi langsung meningkat tajam, namun tidak sebanding dengan angka penjualan. Dalam waktu 6 bulan hasil evaluasi menunjukkan langkah tersebut tidak produktif sehingga kami putuskan untuk dihentikan. Strategi tersebut saya rasa tidak salah karena di luar negeri, seperti Singapura, orang bisa berjualan ponsel di gerai ritel SevenEleven. Akhirnya, kami semakin selektif untuk membatasi jumlah outlet. Saat ini kami memiliki 310 outlet, jumlahnya bukan yang paling besar, namun dari sisi penjualan rata-rata dua kali lipat per bulan per outlet dibandingkan dengan kompetitor. Apa keputusan Anda yang dianggap paling monumental atau paling strategis sehingga mampu membawa perusahaan dalam kondisi seperti sekarang? Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka dengan initial public offering (IPO) saya anggap sesuatu yang monumental. Sebelum keputusan ini dibuat, seluruh karyawan khususnya mereka yang sudah lama bergabung dengan perusahaan ini kami undang untuk kami dengar masukannya. Awalnya ada yang berkeberatan, namun setelah kami jelaskan tujuan go-public demi kemajuan perusahaan, semua dapat menerima dan memberikan dukungan dengan maksimal. Keputusan tersebut diambil melihat pesatnya pertumbuhan bisnis di bidang ini. Saat ini ponsel sudah menjadi komoditas, orang memilih ketinggalan dompet dibandingkan dengan ketinggalan ponsel. Harga rata-rata ponsel juga mengalami peningkatan seiring dengan kecenderungan masyarakat beralih menggunakan ponsel pintar (smartphone). Kami yakin penjualan ponsel pintar tahun ini akan meningkat, sementara ini ponsel China merek lokal mengalami penurunan penjualan. Apa rencana aksi korporasi yang akan direalisasikan dalam 1-2 tahun mendatang? Kami tengah mengembangkan toko ritel dengan mendirikan Megastore dan Gigastore. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar, termasuk tetap menjadi partner yang paling dipercaya oleh operator, pemilik merek, dan konsumen tentunya. Erajaya juga terus mengembangkan teknologi informasi untuk menjadi per usahaan distributor dan riteler dengan akses terluas dan terintegrasi. Bagaimana Anda memersepsikan dan memperlakukan pelanggan? Seperti apa Anda memersepsikan pesaing? Persaingan di bisnis ini kata orang Persaingan di bisnis ini kata orang keras, namun kami semua ber teman cukup baik dan saling menghormati. Pelanggan adalah kunci penting, mereka puas pasti reko mendasi membeli produk dari kami akan mengalir dan membantu perkembangan perusahaan. Kami juga menjaga hubungan dengan toko ritel, seperti berjualan produk elektronik di mana penjualan melalui saluran tradisional di luar peritel besar, masih cukup tinggi. Di ponsel masih banyak pelanggan yang suka pergi ke gerai langganan mereka. Kami memiliki gerai yang langsung berhubungan dengan konsumen, melalui Erafone, namun harga tetap dipertahankan agar tidak mematikan gerai-gerai agen yang selama ini menjadi konsumen kami juga. Jika ada karyawan yang menentang kebijakan perusahaan, bagaimana Anda memperlakukannya? Erajaya dibangun dengan prinsip kekeluargaan, tentu ada komunikasi yang dilakukan. Apakah Anda menyiapkan kader CEO sebagai pengganti Anda? Bagaimana cara Anda mempersiapkannya? Bagi saya pengganti selalu disiapkan, ada dari internal perusahaan, namun tidak menutup kemungkinan nanti ada profesional yang masuk. Paling penting, dia harus bisa menjaga kekompakan tim dan rasa kekeluargaan yang terbangun selama ini. Bagaimana cara Anda menggerakkan orang-orang atau memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan? Karyawan harus didorong dan diberikan motivasi. Jika kita ingin meningkatkan target atau ekspansi, konsultasikan dahulu, jangan sampai tidak realistis dan akhirnya gagal diraih. Saya pernah diprotes oleh karyawan lama ketika merekrut profesional dari perusahaan lain untuk mengisi posisi di atas jabatan karyawan tersebut. Saya bilang orang tersebut sudah menduduki jabatan yang sama di perusahaan sebelumnya. Ternyata, pekerjaannya di perusahaan sebelumnya dengan jabatan tersebut sama dengan pekerjaan karyawan lama saya ini. Saya berusaha membangun suasana kekeluargaan di perusahaan ini, agar sesama karyawan memiliki rasa saling memiliki, termasuk terhadap perusahaan. Karyawan di bidang tenaga pemasaran memang cepat pergantiannya. Sedangkan pada divisi lain karyawan umumnya betah bekerja di sini. Apa yang Anda persiapkan untuk menghadapi masa pensiun nanti? Wah, saya belum terpikir. Beberapa kali memang sudah ada orang yang menanyakan hal ini. Mungkin saya akan fokus pada kegiatan sosial nanti setelah pensiun, seperti beberapa anggota keluarga lainnya. Bagaimana Anda menyeimbangkan urusan keluarga dan pekerjaan? Dan bagaimana Anda menjaga kesehatan? Keseimbangan penting, waktu bagi keluarga, apalagi saya memiliki tiga anak, kelas 3 SD, kelas 1 SD, dan si kecil masih di playgroup. Guna menjaga kebugaran tubuh biasanya saya rutin pergi ke gym pada akhir pekan atau bermain golf pada waktu senggang. Apa cita-cita Anda saat kecil? Dan apakah Anda menginginkan anak Anda juga menggeluti dunia bisnis seperti Anda? Saya lebih memilih paling tidak salah satu dari ketiga anak nantinya menjadi dokter karena bisa membantu orang banyak. Lagipula memang sejak dahulu saya berkeinginan menjadi dokter. Hingga SMA saya berusaha mempertahankan nilai IPA bagus agar bisa masuk fakultas kedokteran, namun saat mau kuliah malah masuk ke jurusan berbeda. Sekarang teman-teman dahulu kebanyakan sukses menjadi dokter. Adakah obsesi Anda yang belum tercapai? Dengan 3.300 karyawan saat ini saya ingin Erajaya menjadi perusahaan yang terus berkembang dan siap menghadapi persaingan. Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, besar kemungkinan distributor yang bermain di kelas regional sudah mengambil ancang-ancang masuk ke sini. Kami kini memiliki kantor cabang di 76 kota besar dan kota kabupaten. Masalahnya, sebagai negara kepulauan dengan penyebaran penduduk tidak merata biaya untuk memperluas penetrasi pasar tidak mudah. Opsinya, mereka harus menggandeng distributor lokal.
BUDIARTO HALIM: Membangun Dengan Prinsip Kekeluargaan
bisnis.comKeinginannya untuk bisa bermanfaat bagi orang banyak telah mengantarkan Budiarto Halim berlabuh di bisnis produk komunikasi bergerak bersama sang kakak ipar sejak awal 1990-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
Masalah Kompleks Masih Hambat Pengembangan Metropolitan Rebana
3 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
3 jam yang lalu