Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahasiswa ITB hanyut saat arung jeram di Garut belum ditemukan

ilustrasi GARUT: Seorang mahasiswi Insitute Teknologi Bandung Jurusan Teknik Kelautan, Angelina Yovanka (19) yang hilang, saat arum jeram, Minggu (5/2) siang, di Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum hingga Senin sore belum ditemukan.
ilustrasi
ilustrasi

ilustrasi GARUT: Seorang mahasiswi Insitute Teknologi Bandung Jurusan Teknik Kelautan, Angelina Yovanka (19) yang hilang, saat arum jeram, Minggu (5/2) siang, di Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum hingga Senin sore belum ditemukan. "Bersama masyarakat dan sejumlah aparat telah berusaha melakukan pencarian, tapi korban mahasiswi ITB yang hilang di Sungai Cikandang sampai sekarang belum ditemukan," kata Camat Pakenjeng, Ahmad Mawardi. Peristiwa menimpa mahasiswa warga Jakarta itu, kata Ahmad, dikabarkan hilang ketika berolahraga air Arum Jeram bersama lima temannya. Berdasarkan informasi yang diterima kecamatan, kata Ahmad, korban hilang setelah perahu karet yang tumpangi beserta lima temannya menabrak batu di kawasan Leuwi Peer, Kampung Cibihbul. Perahu karet yang ditumpangi para mahasiswa tersebut miring kemudian terbalik ditengah-tengah aliran sungai yang cukup deras. Diduga panik, korban dan teman-temannya, kata Ahmad, langsung meloncat dari perahu kemudian sempat tenggelam ditengah-tengah derasnya air sungai. Beberapa saat kemudian, lima orang teman korban muncul kembali ke permukaan air sungai, sementara korban, kata Ahmad, hilang tidak diketahui keberadaannya. Ia menduga, korban terjepit didasar sungai dengan kedalaman sekitar 9 meter yang banyak bebatuan sehingga sulit kembali ke permukaan air sungai. "Ketika loncat dari perahu, korban tidak muncul kembali, sementara teman-temannya berhasil menyelamatkan diri," katanya. Setelah mendapatkan laporan tersebut, jajaran petugas kecamatan, anggota Koramil dan Polsek setempat berusaha melakukan pencarian dengan menyisir aliran Sungai Cikandang. Namun keterbatasan peralatan dan derasnya arus sungai yang cukup membahayakan, menurut Ahmad, menyulitkan proses pencarian korban di sungai. "Terkadang upaya pencarian dihentikan karena hujan deras mengguyur wilayah Pakenjeng, selanjutnya besok (Selasa) pencarian akan kembali dilakukan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper