JAKARTA (bisnis-jabar.com): Dalam tiga bulan terakhir, Singapura menggeser posisi China sebagai negara muat barang terbesar untuk produk elektronika impor. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sejak Juli hingga September, impor produk elektronika terbesar berasal dari Singapura. China yang sebelumnya menjadi negara pemasok impor elektronika terbesar justru mengalami penurunan nilai impor. Ketua Gabungan Elektronik (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo mengatakan impor produk elektronika terbesar biasanya berasal dari China. “Kalau sekarang Singapura menjadi yang terbesar, sepertinya agak aneh karena negara itu tidak memproduksi elektronika dalam jumlah besar. Masak kalah dari China,” kata Ali kepada Bisnis, hari ini. Menurut Ali, kemungkinan besar peningkatan nilai impor elektronika dari China disebabkan oleh praktik transhipment melalui negara ketiga. “Produksi di negara lain tapi pengapalan dari Singapura sehingga tercatat dari Singapura,” ujarnya. Dia mengungkapkan sebelum implementasi liberalisasi tarif dalam kerangka kerjasama perdagangan bebas Asean China (ACFTA), praktik transhipment melalui negara ketiga dilakukan untuk menghindar dari bea masuk yang cukup tinggi. “Namun di era ACFTA saat ini, perdagangan seharusnya bisa langsung dilakukan karena bea masuk sudah nol persen.” Data menunjukkan dari total impor produk elektronika selama September sebesar US$72,7 juta, impor yang masuk dari Singapura tercatat sebesar 32% atau sekitar US$120,5 juta. Adapun impor dari China hanya sebesar US$114,4 juta. Pada Agustus, impor dari China tercatat hanya sebesar US$83,7 juta sementara dari China US$101,01 juta.(fsi)
Impor produk elektronik Singapura geser China
JAKARTA (bisnis-jabar.com): Dalam tiga bulan terakhir, Singapura menggeser posisi China sebagai negara muat barang terbesar untuk produk elektronika impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

30 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham Gajah Tunggal (GJTL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

17 jam yang lalu
Kemenag Jabar Wanti-wanti Jemaah Haji Tak Pakai Visa Furoda

17 jam yang lalu
Dedi Mulyadi: Anak Nakal Ditempatkan di Barak Militer 28 Hari
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
