'Bisnis data center bakal makin marak di Indonesia'

ilustrasi (web) Oleh Arief Novianto JAKARTA: Aktivitas bisnis penyediaan data center di Indonesia bakal terus tumbuh bersamaan dengan tren lonjakan data perusahaan dan layanan cloud computing yang semakin marak. Sejumlah perusahaan yang telah berkomitmen untuk membangun data center tersebut antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma), dan CSF Group Plc. bekerja sama dengan PT Karya Graha Nusantara (KGN) mendirikan PT Cyber CSF. Country Manager Emerson Network Power Indonesia Susilo Hadi mengatakan era ledakan data saat ini menyebabkan maraknya penyediaan data center untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam me-manage data. Menurut dia, hal tersebut juga terkait dengan solusi cloud computing yang banyak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manajemen data, dalam rangka mengoptimalkan kinerja dan meningkatkan efisiensi bisnis. “Era ledakan data mendorong perusahaan untuk mengkonsumsi solusi menajemen data yang banyak dikembangkan lewat cloud computing. Hal itu akan memicu maraknya penyediaan data center,” ujarnya, baru-baru ini. Adapun, dalam rangka pengembangan usaha, Telkom melalui anak usahanya TelkomSigma sebagai penyedia solusi IT operation managemen dan cloud computing segera merealisasikan pembangunan data center senilai Rp400 miliar di Indonesia. Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah menuturkan pembangunan data center tersebut akan berlokasi di Pulau Jawa, dan Kalimantan, di mana diperkirakan dapat dimulai sekitar November atau Desember tahun ini. Pertimbangan pembangunan data center tersebut antara lain didorong oleh kebutuhan pengembangan usaha TelkomSigma di bidang layanan cloud computing, sekaligus memenuhi permintaan solusi penyimpanan data perusahaan di Indonesia yang terus meningkat. “Kami ingin menyediakan solusi untuk korporasi Indonesia dalam hal penyimpanan data, karena membangun data center membutuhkan biaya sangat besar. Perkiraan kami, pembangunan akan berjalan dalam kurun satu tahun. Investasi maksimal yang kami siapkan Rp400 miliar,” jelasnya. (MSU)