'Truk pengangkut batu bara hambat arus bisnis ke Cirebon'

CIREBON (bisnis-jabar.com): Kamar Dagang dan Industri Kota Cirebon meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melarang truk angkutan batu bara melintas di jalur Cirebon-Bandung karena menghambat arus bisnis ke Cirebon. Yuyun Wahyu Kurnia, Ketua Kamar Dagang dan Indutri (Kadin) Kota Cirebon mengatakan masih diperbolehkanya truk angkutan batu bara melewati jalur Cirebon-Bandung memberikan dampak negatif terhadap usaha angkutan umum dan rusaknya infrastruktur jalan. "Harusnya truk pengangkut batu bara tidak melewati jalur Cirebon-Bandung karena kondisi Cadaspangeran semakin mengkhawatirkan dan menghambat arus bisnis, karena waktu tempuh menjadi semakin lama 4-5 jam untuk sampai ke Bandung," katanya kepada bisnis-jabar.com, hari ini. Truk tersebut, lanjut dia, sebaiknya memutar arah melewati jalur Pantura dan masuk ke Tol Cikampek baru menuju Bandung supaya arus di jalur Cirebon-Bandung tidak terhambat. "Truk pengangkut batu bara juga membuat jalan menjadi rusak. Jadi pemerintah jangan hanya berpihak kepada satu pengusaha saja, tapi perlu memikirkan pengusaha lainnya," katanya. Ano Sutrisno, Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKKP) Wilayah III Cirebon meminta pengusaha batu bara supaya mengalihkan angkutanya dari truk ke kereta api. "Pemerintah sangat mendukung kalau angkutan batu bara beralih dari truk ke kereta api. Kereta api sudah menyiapkan gerbong barang dengan biaya angkut lebih murah," ujarnya belum lama ini. Dengan beralihnya angkutan batu bara ke kereta api, kata dia, maka akan mengurangi hambatan di jalur Cirebon-Bandung, selain itu kerusakan jalan bisa diminimalisir, apalagi kondisi Cadaspangeran semakin miring. "Kalau pun memaksakan ingin menggunakan truk, sebaiknya memutar ke Pantura dulu, jangan melewati Cadaspangeran," katanya. (ajijah)