Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Indramayu tanam tomat made in Jepang

Tomat (web)
Tomat (web)
Tomat (web)

Tomat (web) INDRAMAYU: Sejumlah petani di pesisir pantai utara Jabar yang berada di Desa Langut, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu setelah panen padi mulai melirik tomat momotari asal Jepang. Kepala Seksi Produksi Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Anang mengatakan sejumlah petani wilayah Pantura di daerah itu kini mulai melirik tomat momotari asal Jepang untuk dikembangkan di lahan pertanian mereka. Tomat momotari asal Jepang memiliki ukuran cukup besar, dibandingkan dengan tomat lokal dan untuk satu kilogram kurang dari empat buah, sedangkan tomat lokal satu kilogram bisa mencapai 10 buah. "Tomat momotari sebelumnya sudah pernah dikembangkan di daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat, kini tomat tersebut segera ditanam dilahan pertanian Indramayu, setelah panen padi selasai," katanya, hari ini. Dia mengatakan keputusan mengembangkan tomat tersebut karena sudah uji coba sebelumnya dengan hasil panen memuaskan. Langkah selanjutnya petani segera tanam tomat momotari tersebut karena keuntungan untuk petani cukup menjanjikan. Dia menjelaskan tanaman tomat momotari cocok dan tumbuh subur di pantura Indramayu, selain itu lahan tersedia juga pupuk organik dan peptisida berbahan alami melimpah, permintaan konsumen tomat Momotari harus menggunakan pupuk organik. Konsumen untuk pasar eksport cukup selektif terhadap penerimaan barang, tomat momotari yang menggunakan pupuk kimia ditolak, kata dia, petani pantura terutama yang rutin menanam sayuran dataran rendah terbiasa gunakan pupuk alami, karena di Indramayu ketersediaan pupuk alami terpenuhi. Dia menambahkan setelah panen petani harus mengongkan lahan sementara untuk menetralkan lahan pertanian mereka sebelum tanam tomat momotari, masa tanam tomat hanya kurang dari 60 hingga 70 hari, lebih cepat dibandingkan tanam padi yang mencapai 90 hari. Redo, salah seorang petani asal Indramayu menuturkan, tanaman tomat momotari asal Jepang cocok untuk dikembangkan di Pantura Karena lahan pertaniannya cukup subur juga persediaan pupuk organik melimpah.Selain itu minat tanam petani Indramayu mengolah lahan masih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper