ilustrasi (reuters)CIMAHI: Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi, Jawa Barat, menilai Pemkot Cimahi belum serius dalam menuntaskan 15 titik kawasan rawan banjir yang ada di Kota Cimahi, bahkan kawasan rawan banjir malah mengalami peningkatan. "Saya melihat masalah penanggulangan banjir di sejumlah wilayah di Cimahi belum ada perbaikan sama sekali. Mulai pembuatan drainase, normalisasi sungai, penertiban bangunan yang berada di daerah aliran sungai hingga sosialisasi upaya penekanan terjadinya banjir," kata anggota komisi III DPRD Kota Cimahi, Robin Sihombing saat dihubungi, Jumat. Menurut Robin, belum adanya penanganan banjir oleh Pemkot Cimahi karena tidak jelasnya arah dan tujuan perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan yang ada di Kota Cimahi. Padahal idealnya, pembangunan yang dilakukan harus disertai dengan konsep dan pertimbangan yang matang. "Oleh sebab itu kami menilai sejak awal pembangunan di Cimahi terlihat tidak terencana dengan baik dan maksimal. Bahkan cenderung tergesa-gesa. Seharusnya ada skala prioritas," ujar Robin. Berdasarkan data yang berhasil diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi setidaknya terdapat 15 titik rawan banjir dan 3 titik lainnya rawan longsor. Tiga titik rawan longsor berada diKelurahan Citeureup RW 10, Kelurahan Padasuka RW 13 serta Kelurahan Padasuka RW 20. Sementara 15 titik rawan banjir tersebar di Kelurahan Cipageuran , Kelurahan Cimahi, Kelurahan Padasuka, Kelurahan Cibeubeur, Kelurahan Citeureup, Kelurahan Cigugur Tengah, Kelurahan Baros, dan Kelurahan Cibeureum. Salah satu penyebabnya yaitu adanya curah hujan yang cukup tinggi. Sebelumnya, warga Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, mulai resah dengan datangnya banjir pada saat hujan tiba. Diduga banjir ini diakibatkan adanya penyempitan saluran dan pendangkalan drainase. "Warga sudah resah dengan adanya banjir sering mengancam, selama ini tidak ada perhatian serius dari Pemkot, padahal ini kan menyangkut nyawa orang banyak, apalagi masyarakat Cimahi sendiri, kami minta tindakan konkret dalam menangani banjir ini," kata salah seorang warga Citeureup RT 01 RW 07, Abdul Aziz. Warga lain pun merasakan hal sama, Iwan (59) merasakan banjir sejak berada di daerah tersebut padahal dari aspek geografis tidak memungkinkan daerah tersebut rawan banjir karena termasuk dataran tinggi.
DPRD: Pemkot Cimahi belum serius tangani banjir
ilustrasi (reuters)CIMAHI: Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi, Jawa Barat, menilai Pemkot Cimahi belum serius dalam menuntaskan 15 titik kawasan rawan banjir yang ada di Kota Cimahi, bahkan kawasan rawan banjir malah mengalami peningkatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

8 jam yang lalu