Rumah Aspirasi kembangkan motif batik khas Sukabumi

SUKABUMI: Rumah aspirasi yang dibangun oleh Anggota DPR-RI dari Partai Demokrat, Inggrid Maria Palopi Kansil terus mengembangkan pembuatan motif batik asli dari Sukabumi, Jawa Barat. "Saat ini kami sedang mengembangkan motif batik asli Sukabumi yang mempunyai daya tarik lebih dibandingkan dengan motif batik biasanya," kata Ketua Umum Rumah Aspirasi, Panji kepada ANTARA, saat ditemui di Rumah Aspirasi yang berada di Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Menurutnya, untuk batik asli Sukabumi ini ada beberapa macam motifnya, seperti daun kole, bunga lili, taman bunga, bunga teh, gurilap (gunung, rimba, laut dan pantai), penyu dan ikan jangilus. "Semua motif batik ini merupakan khas dari Sukabumi," ujar Panji. Untuk bahannya sendiri, ia memaparkan berasal dari katun plimis, dobi, alat tenun bukan mesin (ATBM) dan sutra. Selain itu, cara pembuatannya sendiri dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan cara tulis dan cap."Kegiatan ini sudah kami jalankan selama lima bulan, dan untuk pekerjanya warga sekitar," tambahnya. Ia menuturkan, tujuan utama pengembangan batik khas Sukabumi ini untuk mengembangkan potensi daerah dan memberikan nilai khas baru dari Sukabumi, karena selama ini Sukabumi dikenal sebagai kota mochi. "Dengan adanya kekhasan baru dari daerah ini kami ingin menunjukan bahwa batik dari Sukabumi bisa bersaing dengan daerah lain," tutur Panji. Lebih lanjut, yang membedakan batik dari Sukabumi ini adalah coraknya yang diilhami dari pemandangan alam dan satwa yang ada di SUkabumi. "Saat ini kami masih terkendala dengan alat, untuk sementara kami menggunakan alat yang sederhana, tetapi hasilnya tetap mumuaskan," ucapnya. Sementara itu, Tutor Rumah Aspirasi, Tenny Hasyanti mengatakan, pengrajin batik yang ada sekarang berasal dari warga sekitar dengan jumlah 22 orang. "Mereka diajarkan membuat batik yang tujuan akhirnya bisa mendapatkan hasil atau penghasilan dari kreasinya ini," katanya. Tenny menambahkan, saat ini pengembangan pembuatan batik khas Sukabumi ini terkendala oleh alat dan bahannya, karena untuk alatnya harus didatangkan dari Pekalongan, Jawa Tengah seperti canting, malam, alat perlorot dan pewarna. "Namun untuk pewarna saat ini kami sedang berinovasi membuat sendiri dari cangkang buah manggis," tambahnya. Pihaknya juga meminta kepada pemerintah setempat agar bisa mendorong kreasi warganya ini, karena tujuannya batik khas Sukabumi nantinya akan digunakan oleh anggota DPR-RI dan istri Menteri RI. (Ajijah)