Oleh Hendri T. Asworo JAKARTA: Sandiaga S. Uno, CEO Saratoga Capital, mengaku ikut dipusingkan dengan masalah pembebasan lahan. Banyak proyek yang dibawah pendera perusahaan investasi itu mangkrak hingga bertahun-tahun karena tak ada kejelasan lahan. Menurutnya, masalah pembebasan lahan sudah menjadi penyakit akut bagi pembangunan infrastruktur nasional, sehingga perlu segera dicarikan jalan keluar. Dia mencontohkan pada proyek Cikampek-Palimanan yang sudah mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan sejak 5 tahun belum berjalan sampai sekarang karena terkendala lahan. “Cikampek-Palimanan itu mendapat sindikasi kredit mencapai Rp5 triliun, sudah lima tahun teken tapi tak satu rupiah pun di drawdown karena tidak ada lahan,” ujarnya dalam diskusi Challangers in a Fast Growing Regional Economy for the Banking Industry, siang ini. Menurut dia, perusahaan sudah membayar fee dari fasilitas kredit. Nilai fee yang dibayar bisa dipakai untuk membangun 6 pabrik sampai sekarang. Contoh lain, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Gorontalo juga sempat terkendala lahan meski hanya membutuhkan luas tanah 10 hektare. Dia mengungkapkan manajemen sempat melakukan pembayaran hingga tiga kali karena masalah sengketa tanah. “Tiap kali tiang dipancang ada klaim. Klaim ketiga itu sampai ada yang membawa silsilah keluarga sejak 1824, itu sebelum perang Diponegoro. Padahal sertifikat nggak punya, kemudian mereka mendirikan barikade 100 orang. Kami pun, agar bisa bekerja, ya dibayar,” katanya. Bahkan, perusahaan sempat mau hengkang jika pembayaran ketiga kali itu masih ada klaim dari masyarakat. “Kami akan mendirikan monument kegagalan pembangunan PLTU di Gorontalo, tapi kemudian mendapat jaminan dari pemerintah daerah,” ujarnya. (htr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
3 jam yang lalu