Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danny Setiawan diseret KPK setelah gagal di pilgub

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Bagi masyarakat Jawa Barat, tentu mengenal sosok Danny Setiawan, mantan gubernur yang baru saja bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin.

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Bagi masyarakat Jawa Barat, tentu mengenal sosok Danny Setiawan, mantan gubernur yang baru saja bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin. Pria kelahiran Purwakarta 65 tahun silam itu adalah seorang politikus Sunda yang menjabat sebagai Gubernur Jabar lima tahun sebelum masa kepemimpinan Ahmad Heryawan. Ketika itu, Danny berduet bersama Nu’man Abdul Hakim yang menjabat sebagai Wakil Gubernur. Danny bahkan sempat pula mengikuti pemilihan umum kepala daerah (pilkada) gubernur Jabar pada 2008 sebagai calon incumbent, berpasangan dengan Iwan R. Sulanjana. Namun, pada pilgub tersebut, Danny gagal memperoleh kemenangan. Satu tahun setelah pilgub, yaitu pada 2009, Danny dihadapkan pada tuntutan korupsi yang melibatkan dirinya. Danny diajukan ke pengadilan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di lingkungan Pemprov Jabar pada periode 2002-2003. Suami dari Rinania Sastrawiguna ini dinyatakan  merugikan negara sekitar Rp50 miliar sehingga akhirnya dijatuhi hukuman empat tahun penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung. Di lapas tersebut, pria yang pernah menjabat sebagai Camat Cimarga, Banten ini dikurung bersamaan dengan mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah. Namun, pada Februari 2010, secara diam-diam Danny Setiawan diketahui mengajukan permohonan grasi kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, dengan alasan usia lanjut dan sakit-sakitan. Selama menjabat sebagai Gubernur Jabar, banyak prestasi yang telah ditorehkan lulusan Magister Kebijakan Publik Unpad ini terhadap pembangunan di Jabar. Dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) akhir masa jabatan Gubernur Jabar periode 2003-2008, Danny mengklaim bahwa pembangunan di Jabar menunjukkan peningkatan, terutama yang berkaitan dengan Indek Pembangunan Manusia (IPM), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), maupun pembangunan infrastruktur. IPM Jabar pada 2003-2007 naik dari 67,67 menjadi 70,76 sehingga naik tiga peringkat menjadi 14 secara nasional. IPM ini ditunjang pula dengan kenaikan sejumlah indeks di dalamnya, di antaranya indeks pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Atas prestasi-prestasinya tersebut, Danny Setiawan mendapatkan banyak penghargaan, di antaranya satya lencana karya satya dan satya lencana wisakarya dari presiden. Namun, pemerintahan Danny Setiawan belum berhasil menuntaskan tingginya jumlah penduduk miskin di Jabar. Berdasarkan data BPS, pada masa itu, jumlah penduduk miskin di Jabar mencapai 5,46 juta jiwa atau 13,55% dari total penduduk. (asm)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper