Beberapa tahun belakangan ini situs jejaring sosial naik daun. Sejumlah jejaring sosial, seperti Friendster, Facebook, dan Twitter menjadi perbincangan di masyarakat. Anggotanya pun makin hari kian bertambah. Ratusan juta penduduk dunia saat ini tak luput dari situs jejaring sosial itu. Tujuan penggunaannya bermacam-macam, mulai dari ada yang sebatas menjaga komunikasi dengan sesama teman dan kerabat, hingga adapula yang memanfaatkan situs tersebut sebagai ajang promosi produk. Mayoritas jejaring sosial yang berkembang dewasa ini berasal dari luar negeri, ternyata ada jejaring sosial buatan bangsa sendiri lho. Namanya salingsapa.com. Sekali lintas, konsep desain dan proses kerja situs ini menyerupai jejaring sosial yang telah hadir lebih dulu, yakni Facebook. Meskipun demikian, terdapat sejumlah perbedaan antara keduanya. Di halaman awal, pengguna akan disuguhi gambar Kabah serta beberapa tab, seperti halaman depan (home), browse, news feed, blog, video, Al-Qur’an, dan Radio Saling Sapa. Yang menakjubkan, sang pembuat jejaring sosial ini ternyata adalah seorang murid kelas VII SMP Alam Bandung. Namanya, Muhammad Yahya Harlan yang masih berusia 13 tahun. Dia mengakui situs salingsapa.com sebetulnya memang tidak secara detail dibuatnya. Hanya saja, Yahya membeli source code, dari JCow—salah satu perusahaan telekomunikasi di Singapura. Meskipun begitu, dia juga memiliki andil yang sangat besar dalam pembuatan situs ini. Anak sulung dari pasangan Yan Harlan (45) dan Fidriana (37) ini dapat mengembangkan konten-konten yang belum tentu dimiliki oleh anak-anak seusianya. Awalnya, situs ini dipergunakan hanya untuk syiar Islam ke beberapa rekannya. Akan tetapi, pengunjung situs salingsapa.com kini telah menyebar ke 52 negara. “Situs ini menjadi sarana silaturrahmi virtual yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga siapa saja bisa menyampaikan informasi, untaian hikmah, petikan hadis dan petikan ayat Alquran kepada para sahabat dan sanak saudara,” demikian pernyataan di halaman perkenalan salingsapa.com. Sebenarnya jejaring sosial tersebut sudah ada sejak 2009, namun baru dirilis sekitar seminggu lalu. Hingga saat ini situs tersebut telah diakses oleh lebih dari 400.000 orang per hari dari berbagai negara. Selain bisa untuk saling sapa—sesuai dengan namanya, situs salingsapa.com diisi dengan fitur Alquran agar orang bisa membaca dan belajar cara membacanya. Media itu juga menganjurkan pertukaran pesan agama dari ulama ke anggota lain. Sang ayah Yan Harlan bercerita, anaknya itu telah menyukai komputer sejak usia tiga tahun. Anak pertama dari tiga bersaudara itu mulai belajar programming komputer saat menginjak kelas 1 SMP. “Bikin situsnya sangat cepat sekitar dua bulan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
