Oleh: Eka Merdekawati K.S. [caption id="attachment_22344" align="alignleft" width="150" caption="image: web"][/caption] Banyak ritual dalam merayakan Imlek. Selain membakar dupa dan menyalakan lilin, ternyata ada juga tradisi melepaskan burung pipit untuk membuang sial. Di Vihara Satyabudhi misalnya, sejumlah jamaat yang telah berdoa melepaskan burung pipit untuk melengkapi ritual saat tahun baru. Uniknya, cara melepaskan burung pun tidak sembarangan. Misalnya jumlah burung pipit yang dilepaskan harus sesuai dengan usia orang yang ingin membuang keburukan atau kesialan. Burung-burung pipit ini kemudian dilepaskan dari sangkarnya setelah orang tersebut membakar dupa dan berdoa. “Idealnya jumlah burungnya disesuaikan dengan usia. Kalau keluarga ada yang sakit dan usia dia 20 tahun, maka berdoa lalu melepaskan 20 burung pipit untuk mengusir penyakit,” ujar Miming, salah satu warga Tionghoa, hari ini. Namun begitu, lanjutnya, bagi masyarakat yang tidak mampu membeli burung pipit sesuai jumlah usia, cukup beli beberapa saja,” Ritual rutin seperti menyalakan lilin juga ada artinya. Lilin-lilin berwarna merah ini dinyalakan sebagai simbol penerang jalan kehidupan bagi warga Tionghoa. “Sama seperti fungsi lilin sebagai penerangan, kami juga menyalakan lilin dengan tujuan agar Dewa memberikan penerangan dalam hidup,” ujar Mutiara, warga Tionghoa lainnya.(Roberto Purba)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

15 menit yang lalu
Mereka yang Pesta Cuan dari Saham ENRG

1 jam yang lalu
Awal Mula Gagal Bayar Akseleran
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

15 jam yang lalu
Kabupaten Cirebon Timur Segera Diusulkan Jadi CDPOB Baru

5 hari yang lalu
BI Cirebon Kembali Pacu UMKM Naik Kelas Lewat CEF 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
