Bisnis.com, SUBANG - Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin (BBSPJILM) menyelenggarakan Forum Industri Subang dan Sekitarnya dengan mengangkat tema “Penguatan Ekosistem Industri Berbasis Sumber Daya Lokal”.
Forum ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan strategi baru industrialisasi nasional.
Acara yang digelar di Subang ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan strategis, seperti Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, Ketua DPRD Victor Wirabuana Abdurachman, S.H., Sekretaris BSKJI Kemenperin Sri Hastuti Nawaningsih, pimpinan PT BYD Auto Indonesia, akademisi ITB dan UNPAD, serta pelaku industri dan IKM lokal.
Kegiatan ini ditandai pula dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BBSPJILM dan Pemerintah Kabupaten Subang terkait pengembangan industri logam dan mesin daerah.
Dalam laporannya, Kepala BBSPJILM Dr. Gunawan menyampaikan bahwa forum ini dirancang untuk menjadi jembatan sinergi antara industri besar, IKM, akademisi, dan pemerintah.
“Kami ingin memastikan bahwa ekosistem industri di Subang tumbuh melalui penguatan SDM, peningkatan teknologi, serta keterhubungan antar-pelaku industri, dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Wakil Bupati Subang turut menyampaikan apresiasinya atas inisiasi Kemenperin melalui BBSPJILM. “Kami berharap forum ini menjadi awal kolaborasi nyata dalam pembangunan industri daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sekretaris BSKJI Sri Hastuti Nawaningsih menyampaikan bahwa Kemenperin terus mendorong efisiensi layanan melalui transformasi unit pelaksana teknis menjadi Badan Layanan Umum (BLU), guna memberikan dampak nyata bagi pelaku industri di lapangan.
Forum ini sejalan dengan visi besar Kementerian Perindustrian dalam membangun arah baru industrialisasi nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa Indonesia kini tengah memasuki era transformasi industri yang menekankan inklusivitas, keberlanjutan, dan kemandirian teknologi.
“Strategi baru industrialisasi Indonesia menitikberatkan pada pemerataan, hilirisasi, digitalisasi IKM, serta pengembangan SDM melalui platform pembelajaran digital dan politeknik industri. Semua ini bertujuan agar industri nasional tak hanya tumbuh, tapi juga tangguh dan adaptif,” ujar Menperin dalam pernyataannya di laman resmi Kemenperin.
Diskusi panel menghadirkan narasumber dari pemerintah daerah, pelaku kawasan industri Smartpolitan Subang, PT BYD Auto Indonesia, Pertamina Lubricants, ITB, dan lainnya.
Mereka membahas strategi kolaboratif dalam pengembangan SDM, dukungan infrastruktur, kemitraan industri-lokal, dan riset terapan untuk mendorong daya saing daerah. Forum ini turut diwarnai pembahasan mengenai kesiapan teknologi pelumas ramah lingkungan oleh Pertamina Lubricants, serta dukungan pendidikan vokasi dari ITB.
Antusiasme tinggi dari para peserta mendorong tindak lanjut berupa program nyata, pelatihan, pembukaan sekolah vokasi, dan pendampingan industri lokal. Pemerintah Kabupaten Subang bahkan meminta dukungan BBSPJILM dalam penyediaan tenaga ahli guna memperkuat kapasitas IKM setempat.
Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis potensi lokal, Subang diharapkan dapat menjadi model replikasi strategi industrialisasi baru Kemenperin di daerah lain. Forum ini menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun industri nasional yang berbasis sumber daya lokal, inovasi, dan keberlanjutan.