Bisnis.com, BANDUNG—Pesta pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina juga perayaan yang menelan 3 korban jiwa warga Garut mulai melebar ke urusan sumber pendanaan.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang juga ayah dari Maula Akbar memastikan bahwa seluruh pendanaan terkait pesta pernikahan berasal dari dana pribadi, bukan pemerintah. “Anggarannya sendiri, enggak ada kaitan dengan pemerintah,” katanya, Senin (21/7/2025).
Dia juga memastikan menolak ketika ada tawaran fasilitasi dari APBD terkait pesta pernikahan sekaligus berbarengan menggelar agenda rutin Nganjang ka Warga di Garut. “Waktu itu menolak ketika ada tawaran, gimana kalau bareng Nganjang ka Warga, saya menolak,” ujarnya.
KDM—panggilan akrabnya memastikan pihaknya sejak awal berfokus untuk bertanggung jawab terhadap para korban dan keluarganya. Itikad baik ditunjukan sejak awal dengan mendatangi para keluarga dan meminta maaf.
“Seluruh keluarganya sudah kita datangi, kita sudah sampaikan permohonan maaf. Kita sudah menyampai berikan uang duka atau santunan bentuk rasa penghormatan pada keluarga. Dan dari ketiga keluarga sampai hari ini tidak ada problem apapun,” tuturnya.
Tak hanya pada korban yang meninggal namun juga mereka yang terluka dan dirawat di rumah sakit pihaknya terus memantau kondisi mereka. “Kemudian juga yang dirawat di rumah sakit semuanya sudah ditemuin. Yang sudah pulang ke rumah hari ini sudah ditemuin oleh tim saya ke setiap rumahnya masing-masing,” ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya musibah di Garut tidak mengendurkan itikad dirinya untuk terus membantu mereka yang tertimpa kesulitan. “Jadi di Jawa Barat itu hampir setiap minggu ada saja sebuah peristiwa karena wilayahnya luas dan problematikanya juga sangat kompleks,” katanya.