Bisnis.com, GARUT - Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, mengaku siap bertanggung jawab penuh atas insiden tragis yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia dalam acara pesta rakyat pernikahannya dengan Maula Akbar Mulyadi Putra, anak sulung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pernyataan itu disampaikan Putri secara terbuka dalam keterangan resminya setelah insiden terjadi. Dia mengaku sangat terpukul atas musibah yang datang setelah momen yang ia sebut sebagai "hari paling bahagia dalam hidupnya".
"Sekali lagi dari hati yang paling dalam saya mengucapkan turut berbela sungkawa. Tidak ada sedikit pun niatan dari saya untuk menyakiti, apalagi sampai ada yang kehilangan nyawa," kata Luthfianisa Putri Karlina, Minggu (20/7/2025).
Putri menjelaskan, sebagai penyelenggara hajatan sekaligus pejabat publik, dirinya berusaha keras agar perayaan pernikahan pada Rabu (16/7/2025) tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
Dia menegaskan tidak ada penutupan jalan, penghentian angkot, maupun sekolah yang diliburkan dalam rangka pesta rakyat tersebut.
Namun, pada Jumat (18/7/2025), acara pesta rakyat yang disebut sebagai bagian dari rangkaian hajatan keluarga besar itu justru berujung petaka.
Baca Juga
Ia mengaku baru mengumumkan acara tersebut setelah mendapat persetujuan kedua orang tua dan izin dari Bupati Garut, dengan tujuan menyemarakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui bazar rakyat.
Putri menekankan sejak awal dirinya sudah mewanti-wanti tim agar tidak menyebarkan informasi bahwa acara tersebut "gratis" demi menghindari kerumunan berlebihan.
Ia juga menyebut tidak pernah memposting tanggal 18 di media sosial karena menginginkan semuanya berjalan tertib dan kondusif.
"Namun namanya musibah, saya rasa tidak bijak jika kita hanya mencari siapa yang salah. Saya dan suami sebagai pemangku hajat bertanggung jawab, terutama terhadap keluarga korban yang ditinggalkan," katanya.
Putri mengaku telah mengunjungi dan bertakziah ke keluarga korban serta memberikan bantuan. Ia menyadari, nilai bantuan tersebut tidak sebanding dengan kehilangan yang dirasakan, namun dirinya siap membersamai para keluarga korban melewati masa-masa sulit.
Dia juga menyatakan akan mengikuti seluruh proses hukum yang berlaku.
"Saya siap menjalani prosedur apapun dan bertanggung jawab penuh. Kami sudah mempersiapkan yang terbaik, tapi takdir berkata lain," kata Putri.
Insiden terjadi saat massa memadati lokasi kegiatan. Kepadatan dan dorongan di tengah kerumunan menyebabkan sejumlah orang terjatuh dan terinjak-injak.
Akibatnya, 3 orang meninggal dunia di lokasi maupun saat mendapatkan penanganan medis.
Korban meninggal terdiri dari anggota kepolisian Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39), seorang anak perempuan bernama Vania Aprilia (8), dan seorang warga lansia, Dewi Jubaeda (61).