Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan di Kabupaten Cirebon Masih Tinggi Jelang Iduladha 2025

Di Pasar Pasalaran dan Pasar Sumber menunjukkan lonjakan harga terutama terjadi pada komoditas utama seperti beras, daging sapi, ayam, dan telur ayam.
Pedagang merapikan telur ayam ras di salah satu gerai di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pedagang merapikan telur ayam ras di salah satu gerai di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, CIREBON - Harga pangan pokok di Kabupaten Cirebon masih terpantau tinggi menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 2025. Hingga Senin (26/5/2025), belum terlihat adanya tren penurunan harga sejak Hari Raya Idulfitri lalu.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Pasalaran dan Pasar Sumber menunjukkan lonjakan harga terutama terjadi pada komoditas utama seperti beras, daging sapi, ayam, dan telur ayam. 

Beras sebagai komoditas pokok utama masih bertahan pada harga tinggi. Beras kualitas rendah atau beras medium I dijual Rp13.500 per kilogram. Sementara itu, beras kualitas medium II dibanderol Rp15.000 per kilogram, dan kualitas super atau premium menyentuh harga Rp16.000 per kilogram.

“Harga ini sudah bertahan dari wal April. Biasanya menjelang Iduladha ada penurunan sedikit, tapi sekarang justru stabil tinggi,” ujar seorang pedagang di Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan, stok beras masih tersedia, namun pasokan dari luar daerah mengalami keterlambatan, ditambah biaya distribusi yang meningkat.

Komoditas hewani juga belum menunjukkan penurunan harga. Daging ayam ras segar dijual Rp27.000 per kilogram, dan daging sapi tembus Rp140.000 per kilogram. Sementara telur ayam ras, baik yang dijual di pasar maupun di kios kelontong, rata-rata bertahan di harga Rp27.000 per kilogram.

Para pedagang menyebut harga tersebut cenderung stagnan dalam tiga pekan terakhir, tanpa tanda-tanda akan turun menjelang Iduladha.

“Biasanya sebelum kurban, harga daging sapi agak turun karena masyarakat mulai beralih ke daging kurban. Tapi sekarang malah bertahan mahal,” kata Wahid, pedagang daging di Pasar Sumber.

Ia memperkirakan harga daging akan bertahan tinggi hingga pertengahan Juni 2025, karena keterbatasan pasokan dan tingginya biaya operasional.

Untuk komoditas bahan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula, kenaikan masih terasa meski tidak terlalu signifikan. Minyak goreng curah dijual Rp19.000 per liter, sedangkan minyak goreng kemasan berada di harga Rp21.000 per liter. Gula pasir kualitas premium mencapai Rp19.000 per kilogram.

Harga ini terbilang di atas rata-rata harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Namun, sejumlah pedagang menyebut kenaikan ini disebabkan oleh biaya pengiriman dan distribusi dari distributor utama yang juga mengalami kenaikan.

Harga pangan yang belum menunjukkan penurunan ini berdampak pada pola belanja masyarakat. Banyak warga mulai menahan konsumsi atau membeli dalam jumlah terbatas menjelang Iduladha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper