Bisnis.com, KUNINGAN - Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berupaya mendukung petani lokal dalam mengembangkan budi daya kedelai, meski komoditas tersebut bukan merupakan produk unggulan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengungkapkan pada tahun 2024 luas lahan tanam kedelai di Kabupaten Kuningan mencapai 284 hektare.
Dari total luas tersebut, realisasi panen tercatat sebesar 223 hektare dengan produktivitas yang mencapai 9,46 ton per hektare, menghasilkan 211 ton kedelai.
Meskipun kedelai bukan menjadi komoditas utama, namun permintaan dan kebutuhan kedelai yang stabil, serta minat petani untuk terus menanam, menjadi alasan mengapa budi daya kedelai tetap berjalan.
“Setiap tahun kami mencatat adanya lahan yang terus ditanami kedelai meskipun komoditas ini bukan yang utama. Para petani kami terus berusaha mengembangkan potensi lahan mereka dengan berbagai bantuan yang kami berikan,” ujar Wahyu di Kuningan, Senin (5/5/2025).
Penyebaran budi daya kedelai di Kabupaten Kuningan cukup luas, dengan beberapa wilayah yang menjadi sentra penghasil kedelai, antara lain Kecamatan Darma yang memiliki lahan seluas 60 hektare, Cibingbin dengan 46 hektare, Nusaherang dan Cilebak masing-masing seluas 100 hektare, serta Cibeureum yang memiliki 7 hektare lahan kedelai.
Baca Juga
Pemkab Kuningan juga aktif memberikan dukungan kepada petani melalui berbagai program, seperti bantuan benih, pelatihan teknis, dan pendampingan langsung di lapangan.
“Tujuan kami adalah memberikan motivasi dan bantuan yang diperlukan agar para petani tetap semangat dalam mengembangkan budi daya kedelai. Tidak hanya benih, tetapi pelatihan dan pendampingan terus kami lakukan agar petani mendapatkan hasil yang optimal,” tambah Wahyu.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menegaskan sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Kuningan, sehingga pengelolaan yang berkelanjutan dan inovatif sangat dibutuhkan.
Ia menyebutkan, keberlanjutan pertanian harus didorong dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, penguatan kelembagaan petani, serta perluasan akses pasar untuk komoditas pertanian seperti kedelai.
“Kami mendorong petani untuk tidak hanya berfokus pada hasil pertanian yang bersifat lokal, tetapi juga untuk memanfaatkan teknologi modern dalam proses budi daya. Kami ingin sektor pertanian Kuningan menjadi lebih berkembang dan menarik bagi generasi muda. Bertani bukan lagi pekerjaan tradisional, tetapi profesi yang memiliki daya saing global,” ujar Bupati Dian.
Dian menambahkan, sektor pertanian khususnya palawija dan hortikultura menjadi kekuatan potensial yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal dan pasar luar daerah.
Hal ini tentu akan membuka peluang lebih besar bagi petani Kuningan untuk menembus pasar yang lebih luas dan menghasilkan keuntungan yang lebih baik. Terlebih lagi, dengan adanya bantuan dan pelatihan, diharapkan petani dapat memanfaatkan teknologi dan metode terbaru dalam bertani.
“Selain untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, kami berharap program-program ini juga dapat memberikan dampak positif dalam menekan angka kemiskinan, pengangguran, dan stunting di Kabupaten Kuningan,” jelasnya.