Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat mencatat belasan ribu hektare sawah di Jabar terendam banjir dampak cuaca ekstrem.
Kepala DTPH Jabar Dadan Hidayat mengatakan selama periode Januari-Februari 2025 tercatat ada 12.861,68 hektare sawah yang terdampak banjir. Dimana angka ini dapat terus bertambah seiring tingginya intensitas hujan selama Maret ini.
Belum lagi ditambah adanya 220,71 hektare tanaman padi yang mengalami Puso atau rusak dalam periode Januari-Februari 2025.
Karena itu, potensi gagal panen ini akan disiasati dengan melakukan penanaman ulang benih padi di sawah yang terendam banjir.
"Ya itu. Kalau masih benih, biasanya kita replanting. Tanam ulang. Kita lagi memikirkan, tentang persepsi kita punya cadangan benih juga. Bagaimana kebencanaan ini menjadi sesuatu yang kita antisipasi, termasuk untuk ketersediaan benih," katanya, Rabu (19/3/2025).
Selain itu Pemprov Jabar juga telah menyiasati untuk ganti rugi, yakni dengan telah mengasuransikannya sawah milik petani. Petani yang gagal panen, akan mendapat uang pengganti sebesar Rp6 juta per hektare.
Baca Juga
Dimana Pemprov Jabar telah menanggung 40.000 hektare sawah petani untuk diasuransikan dan sisanya oleh pemerintah pusat. "Asuransi usaha tani padi ini kolaborasi. 80% dari pemerintah pusat, sisanya 20% pemerintah provinsi," ucapnya.
Jabar sendiri mendapat kuota asuransi dari pemerintah pusat sebanyak 130.000 hektare.
"Jakarta (pemerintah pusat) memperkirakan terjadi kebencanaan di Jawa Barat seluas itu. (Makanya) Jakarta mengalokasikan 130 ribu hektare. 80 persen dibayar Jakarta," tandasnya.