Bisnis.com, BANDUNG--Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan pemerintah provinsi dengan tangan terbuka siap menyambut siapapun investor yang ingin mengelola TPPAS Lulut Nambo, Kabupaten Bogor.
Menurutnya investasi gagal terjadi dalam pengelolaan TPPAS Lulut Nambo, lantaran ketidaksiapan investor. "Kami terbuka kepada semua investor. Ini kan investor banyak yang minat ke Nambo. Tapi yang jadi, itu belum. Selalu saja," katanya dikutip Senin (20/1/2025).
Terlepas bakal ada atau tidaknya investor, Bey Machmudin mengaku telah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar agar mengelola sampah di TPPAS Lulut Nambo dengan skema sanitary landfill.
Sehingga diharapkan, kiriman sampah dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok dan Tangerang Selatan tidak menumpuk tapi terkola sampai habis.
"Jadi kalau investasinya agak sulit, coba apakah misalnya sanitary landfill. Nah kalau itu bisa, kan banyak jumlahnya. 4 ribu ton disitu (bisa terkelola). Jadi kami ingin segera dan sedang dipelajari Dinas LH," ucapnya.
Dia menilai sampah sudah menjadi masalah besar semua kota/kabupaten di Jabar pada saat ini, apalagi Bandung Raya.
Baca Juga
"Jangan tunda-tunda lagi. Coba barangkali ada cara lain, yang penting dimanfaatkan untuk masyarakat, karena sampah di semua kota sudag sangat menjadi masalah. Dan ini juga kami terus dorong Legoknangka supaya segera diproses," kata dia.
Sebelumnya, DPRD Provinsi Jawa Barat disambangi dua investor, untuk melakukan audiensi yakni PT Paramatunas Group dan Canvest Environmental Protection Group Company Limited, Rabu 15 Januari 2025 lalu.
Audiensi tersebut membahas peluang kerjasama pengelolaan sampah di Jawa Barat, khususnya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Kabupaten Bogor.
Audiensi diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat MQ Iswara, turut mendampingi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), KPBU Jabar TPPAS Lulut Nambo dan OPD terkait.
Iswara mengatakan pihaknya menyambut baik pertemuan dengan PT Paramatunas Group dan Canvest Environmental Protection Group Company Limited, serta sangat terbuka dengan pihak swasta manapun, baik dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Jabar.
“Kami (Jawa Barat) terbuka untuk masuk investasi dari mana pun. Kami menargetkan Jabar bisa menjadi provinsi termaju,” ujarnya.
Provinsi Jabar, kata dia, memiliki beberapa TPA atau TPPAS. Satu diantaranya TPA Sarimukti yang saat ini existing, tapi mulai overload dan saat ini sudah diperluas enam hektare.
“Tapi ini tak akan bertahan lama. Kita berharap TPPAS Legoknangka bisa segera beroperasi di 2025,” harapnya.
Sementara itu, Business Development Manager dari Canvest Environmental Protection Group Company Limited Alfred Zhang menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari DPRD Jawa Barat.
Dalam paparannya, Alfred Zhang pun menyampaikan maksud dan tujuannya yakni, kerjasama pengelolaan sampah di Jawa Barat, terutama TPPAS Lulut Nambo.
Pihaknya menawarkan kerjasama pengelolaan sampah dengan teknologi terbaik, dengan hasil polusi yang kecil sekali, dan memperhatikan lingkungan sekitar. Teknologi yang dimaksud adalah Waste to Energy (WtE).
”Kami mengikuti standar yang diharuskan WHO, kami mengikuti apa yang dicanangkan internasional,” kata Alfred Zhang.