Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebaran PMK di Garut Diklaim Masih Rendah, Hanya 0,01% yang Terpapar

Penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi di Garut masih tergolong sangat rendah, yaitu hanya 0,01% dari total populasi 12.800 ekor sapi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, GARUT - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut menyebutkan penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi di wilayahnya masih tergolong sangat rendah, yaitu hanya 0,01% dari total populasi 12.800 ekor sapi. 

Kepala Diskannak Garut Beni Yoga Gunasantika mengatakan pemerintah daerah tetap siaga dan melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Kami mencatat sebanyak 160 ekor sapi terjangkit PMK hingga akhir Januari 2025. Dari jumlah itu, hanya dua ekor yang mati. Meski kecil, kami tidak boleh lengah. Upaya pengendalian terus dilakukan agar tidak menyebar ke peternakan lain,” kata Beni, Senin (13/1/2025).

Beni menjelaskan ,PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menular dengan cepat antarhewan, terutama melalui udara dalam radius 10 kilometer dari lokasi ternak yang terinfeksi. Penyakit ini tidak hanya menyerang sapi, tetapi juga kerbau, kambing, dan domba.

“Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Garut, tetapi juga di daerah lain di Jawa Barat dan Indonesia. Oleh karena itu, kami terus memantau dan mengambil langkah-langkah pencegahan,” tambahnya.

Menurut Beni, vaksinasi PMK menjadi salah satu langkah utama untuk melindungi ternak dari virus tersebut. Diskannak Garut mendorong peternak untuk melakukan vaksinasi secara mandiri. 

Pemerintah juga telah merekomendasikan beberapa sumber vaksin yang dapat diakses dengan mudah oleh para peternak.

“Vaksinasi bisa dilakukan secara mandiri. Kami sudah merekomendasikan sumber-sumber vaksin yang terpercaya. Ini penting agar ternak memiliki kekebalan terhadap virus PMK,” kata Beni.

Selain vaksinasi, menjaga kebersihan kandang juga menjadi langkah yang tidak kalah penting. Diskannak mengimbau peternak untuk rutin membersihkan area peternakan dan membatasi keluar masuk orang yang tidak berkepentingan.

Meski PMK dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan peternak, Diskannak memastikan bahwa penyakit ini tidak memengaruhi keamanan daging untuk dikonsumsi jika penanganan dilakukan dengan benar.

“Daging dari ternak yang terinfeksi PMK tetap aman untuk dikonsumsi asalkan diolah dengan baik. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir,” ungkap Beni.

Ia menekankan, pengendalian PMK tidak hanya untuk melindungi ternak, tetapi juga untuk menjaga kestabilan ekonomi peternak. Dengan populasi ternak yang sehat, produktivitas dapat terus berjalan, dan pasokan daging tetap terjaga.

Diskannak Garut mengimbau para peternak untuk tetap waspada dan proaktif dalam mencegah penyebaran PMK. Selain melakukan vaksinasi, peternak disarankan untuk segera melaporkan jika ada ternak yang menunjukkan gejala PMK, seperti lepuhan di mulut, demam, atau kesulitan makan.

“Kami selalu siap membantu peternak yang membutuhkan pemeriksaan atau pengobatan ternaknya. Jangan ragu untuk melapor jika menemukan gejala mencurigakan,” ujar Beni.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga terus dilakukan. Diskannak bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengendalian PMK.

“Ini adalah upaya bersama. Kami membutuhkan kerja sama dari semua pihak, mulai dari peternak hingga masyarakat luas, untuk memastikan bahwa wabah ini tidak menyebar lebih jauh,” tutup Beni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper