Bisnis.com, BANDUNG— PT Pindad berkomitmen membangun dan mendukung ekosistem industri otomotif dalam negeri melalui produk kendaraan buatannya. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Prabowo.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan perseroan sudah memiliki portofolio produsen berbagai kendaraan fungsi khusus pertahanan mulai dari ranpur Anoa 6x6, ranpur Badak 6x6, rantis Komodo 4x4, hingga kendaraan beroda rantai Medium Tank Harimau. Pindad juga telah menghasilkan kendaraan operasional (ranops) MV3 Maung yang sudah digunakan oleh TNI dan Polri.
Menurutnya, Platform MV3 terus dikembangkan dengan desain khusus kendaraan taktis Maung hingga Garuda Limousine yang saat ini telah digunakan oleh Presiden Prabowo serta seri berikutnya MV3 Garuda untuk mendukung operasional Menteri, pejabat negara, hingga kebutuhan kendaraan sipil untuk Masyarakat Indonesia.
Ia juga mengapresiasi komitmen kuat Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto yang secara konsisten sejak beliau menjabat Menteri Pertahanan mendukung berkembangnya industri pertahanan dalam negeri, khususnya industri otomotif nasional.
“Kendaraan Maung tidak terlepas dari peran dan dukungan Presiden ke-8 RI, Bapak Prabowo Subianto. Sejak menjabat sebagai Menhan RI, beliau selalu menyampaikan ide inovasi kendaraan taktis dan kendaraan operasional. Komunikasi aktif Bapak Prabowo dengan PT Pindad selama ini telah menghasilkan Maung MV1 yang terus dikembangkan hingga generasi ketiga. Hal ini berbuah kesuksesan bahkan sampai digunakan menjadi kendaraan kepresidenan, yaitu MV3 Garuda Limousine,” ujar Abraham Mose, dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Jumat (8/11/2024).
Sementara itu, Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad Sigit P Santosa menyampaikan tahapan panjang yang dilalui dalam pengembangan MV3 (Maung Vehicle Generasi 3).
Baca Juga
“Belum ada pabrikan di Indonesia yang melakukan full cycle vehicle development di dalam negeri, yaitu pengembangan yang dimulai dari tahapan desain, pengembangan produk, validasi, sertifikasi, dan produksi massal. Maka dari itu, PT Pindad harus hadir untuk membangun ekosistem yang lengkap untuk mendukung pengembangan dan produksi industri otomotif nasional,” ujar Sigit.
Ia menjelaskan, tim rekayasa Pindad menjabarkan desain konsep kendaraan Maung dengan konten kearifan lokal dalam bentuk design & development, requirement, manufacturing & assembly, serta tahapan uji dan evaluasinya.
Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga di ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami mendukung optimalisasi ekosistem industri otomotif dalam negeri sehingga memprioritaskan komponen lokal. Untuk komponen yang belum tersedia dari dalam negeri seperti mesin, transmisi dan lain-lain, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal yang biasa. Tentunya semua berproses dan kita bangun industri otomotif nasional kita tahap demi tahap,” lanjutnya.
Proses produksi dimulai dengan menyusun spesifikasi teknis dan kebutuhan pengguna yang dituangkan dalam System Requirement Specification (SRS) serta Test & Evaluation Master Plan.
Selanjutnya tim engineering PT Pindad mengembangkan desain mulai dari konseptual sketching hingga engineering design, mencakup penyesuaian performa, desain eksterior, desain interior, penentuan material interior dan eksterior serta berbagai detail komponen yang sesuai dengan dimensi dan regulasi kendaraan.
Tahap produksi berikutnya adalah Manufacturing & Assembly yang memvalidasi hasil desain. Proses Manufacturing diawali dengan proses pembuatan dies menjadi cetakan komponen utama seperti body side, pintu, kap mesin, fender, dan bagian inner body, termasuk juga komponen pelengkap seperti bracket, bumper, dan komponen interior. Komponen tersebut dihubungkan dalam proses body welding, kemudian dilanjutkan proses painting, dan final assembly di area trimming.
Setelah perakitan akhir, kendaraan menjalani proses Quality Control, uji fungsi, serta sertifikasi untuk memastikan performa optimal sesuai dengan kriteria pengguna.
Platform MV3 sendiri saat ini telah digunakan untuk berbagai kendaraan operasional dengan varian seperti Tangguh, Jelajah, dan Komando serta pengembangan lainnya dari basis kendaraan ini yakni MV3 Garuda Limousine untuk kendaraan operasional kepresidenan RI 1 dan RI 2.
Maung varian Tangguh juga dapat menyesuaikan kebutuhan untuk berbagai acara kenegaraan, salah satunya Popemobile untuk kendaraan operasional Paus Fransiskus saat kunjungan apostolik ke Indonesia, kendaraan Inspektur Upacara (Irup) yang digunakan Presiden RI, Panglima TNI, Kapolri dalam berbagai kegiatan kenegaraan, serta dikembangkan menjadi kendaraan Mobile Jammer Anti Drone.
Tidak berhenti sampai disitu MV3 yang awalnya dikembangkan untuk kebutuhan operasional militer, juga kedepan dikembangkan untuk varian sipil. Hadirnya kendaraan-kendaraan PT Pindad merupakan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung daya saing dan kemandirian industri Indonesia.