Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Jabar pada Oktober

Jabar kembali mengalami inflasi setelah dalam beberapa bulan terjadi fluktuasi daya beli hingga terakhir Jawa Barat mengalami deflasi 0,21% pada September 2024.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat kembali mengalami inflasi setelah dalam beberapa bulan terjadi fluktuasi daya beli hingga terakhir Jawa Barat mengalami deflasi 0,21% pada September 2024. Oktober ini, Jawa Barat mengalami inflasi 0,02% secara M-to-M.

"Deflasi ini dialami hampir semua provinsi dalam 5 bulan terakhir," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Darwis Sitorus dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di Kota Bandung, Jumat (1/11/2024).

Ia mengatakan, berdasarkan kelompok, Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menyumbang andil inflasi 0,07% dan Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,03%.

"Sementara itu, Makanan, Minuman dan Tembakau andil deflasi -0,03% dan Transportasi -0,06%," ungkap dia.

Sementara itu, berdasarkan komoditas,Emas Perhiasan masih menjadi andil inflasi terbesar untuk Jawa Barat dengan andil 0,06%. Kemudian, disusul oleh Nasi dengan Lauk 0,02%, kopi bubuk 0,02%, Bawang Merah 0,02% dan Telur Ayam Ras 0,02%.

Lalu, untuk komoditas yang masih memberikan kontribusi deflasi yakni komoditas Bensin 0,06%, Cabai Merah 0,03, Kentang 0,02%, Daun Bawang 0,02% dan Jengkol 0,01%.

Ia juga mencatat secara y-on-y, inflasi Jawa Barat 1,92%. Hal ini menurutnya terjadi penurunan secara series, yakni terjadi sejak Maret 2024. 

"Mulai melambat inflasinya,cenderung menurun sampai Oktober," jelasnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan inflasi terbesar secara m-to-m terjadi di Kota Sukabumi yakni 0,40%. Disusul oleh Kabupaten Subang 0,12%, Kota Bogor 0,08%, Kota Cirebon 0,07%, Kota Depok 0,06%, Kabupaten dan Kota Bandung masing-masing 0,04% dan Kabupaten Majalengka 0,02%.

"Sementara itu ada dua daerah yang mengalami deflasi, yakni Kota Bekasi -0,08% dan Kota Tasikmalaya 0,07%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper