Bisnis.com, BANDUNG — Teknologi pertanian perlu terus didorong dengan menyisipkan pengetahuan tersebut sejak di bangku sekolah. Sehingga, generasi penerus akan mendapatkan gambaran kondisi pertanian konvensional hingga proyeksi pertanian di masa yang akan datang.
Asisten Daerah (ASDA) III Pemkab Cianjur Dedi Sudrajat mengatakan Kabupaten Cianjur sudah dikenal sebagai daerah dengan penghasil padi berkualitas di Indonesia. Sehingga dibutuhkan sentuhan teknologi agar kualitas dan kuantitas padi di daerahnya bisa terus meningkat.
Salah satu upaya tersebut dengan melibatkan pelajar di dalamnya melalui Kelas Industri kolaborasi antara PT ASABA dan PT Tera Data Indonusa, Tbk (AXIO).
“Dukungan industri nasional Indonesia ini akan sangat menguatkan dan memberikan cara baru bagi petani di kabupaten ini. Kami berharap Cianjur bisa menjadi role model bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia dalam pengembangan teknologi pertanian modern,” ujar Dedi, dalam keterangan yang dikutip Bisnis, Kamis (29/8/2024).
Lebih jauh, berdasarkan laporan Sensus Pertanian 2023, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi penurunan dalam jumlah usaha pertanian sebanyak 7,42%, atau sekitar 2,35 juta unit.
Jika penurunan produktivitas pertanian ini terus berkelanjutan, maka akan terjadi potensi terjadinya krisis pangan sejalan dengan pertambahan populasi nasional.
Baca Juga
Menurut data Badan Statistik Nasional (BSN), pertanian di Indonesia masih didominasi oleh petani kecil berlahan sempit dengan persentase mencapai 72,19%. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi petani kecil antara lain minimnya pengetahuan agrikultur dan rendahnya adaptasi terhadap penerapan teknologi pada industri pertanian.
Education and Technology Manager PT ASABA Simon Bone mengatakan, kolaborasi ini dinamakan sebagai Axioo Sekar Agri Drone Academy.
Donasi Kelas Industri pertama di bidang pertanian modern disalurkan berupa Axioo Sekar Agri Drone Sprayer dengan nilai Rp9 Miliar dan akan mengajarkan siswa SMK cara menghitung kebutuhan pestisida sampai mengoperasikan drone tersebut di berbagai jenis wilayah pertanian/perkebunan.
Axioo Sekar Agri Drone Sprayer merupakan produk hasil riset ASABA dan AXIO. Drone sprayer buatan lokal ini bisa dimanfaatkan oleh para petani modern untuk menyemprotkan pupuk atau pestisida ke pertanian mereka dengan lebih efisien.
Didesain untuk wilayah pertanian Indonesia yang memiliki karakter khusus atau dikenal sebagai terasering, drone ini juga dilengkapi dengan obstacle dan terrain radar.
“Kemampuan beradaptasi dengan segala kontur tanah, dukungan sistem pemetaan dan pemantauan real time juga merupakan salah satu fitur drone buatan dalam negeri ini,” ungkapnya.
Ia mengatakan Kelas Axioo Sekar Agri Drone Academy ini merupakan salah satu dari sekian banyak kelas lain yang akan dibagikan. Lewat Cerdas Bersama Asaba, PT ASABA akan membagikan sedikitnya 1 set drone pertanian beserta kurikulum pelatihan dan sertifikasi AXIOO Drone Sprayer Operator bagi para siswa di SMK terpilih.
“Diharapkan siswa SMK yang telah mengikuti program Axioo Sekar Agri Drone Academy ini, siap membantu para petani kecil dalam pengelolaan lahan menggunakan Drone Pertanian sehingga dapat meningkatkan hasil produktivitas pertanian khususnya di Kabupaten Cianjur.” ujar Simon.
Vice President Strategic Partnership & BDM PT Tera Data Indonusa, Tbk (AXIO) Timmy Theopelus mengatakan Kelas Industri Axioo Sekar Agri Drone Academy ini rencananya akan dibagikan kepada SMK-SMK yang telah bergabung di Axioo Class Program (ACP).
“Peningkatan skill lulusan pendidikan vokasi membutuhkan campur tangan dari banyak pihak. Kami sangat menyambut baik inisiatif dari perusahaan Indonesia untuk turut memajukan dunia pendidikan vokasi di Indonesia,” ujar Timmy.