Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA SERENTAK 2024: KPU Jabar Targetkan Partisipasi Pemilih Capai 76%

Partisipasi pemilih di Jawa Barat ditargetkan mencapai 76 persen dalam pilkada 2024
KPU Jabar Targetkan Partisipasi Pemilih Capai 76%. Bisnis/Wisnu Wage
KPU Jabar Targetkan Partisipasi Pemilih Capai 76%. Bisnis/Wisnu Wage
Bisnis.com, BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menargetkan partisipasi pemilih naik 2% di Pilkada serentak 2024.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Hedi Ardia mengatakan angka partisipasi pada kontestasi kali ini setidaknya naik dari tingkat partisipasi sebelumnya.
"Kalau Pilkada sebelumnya itu 74%, maka 2024 mudah-mudahan bisa tembus 76%. Syukur-syukur bisa lebih dari itu," kata Hedi di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Bandung, Senin 26 Agustus 2024.
Karena itu KPU berharap kerjasama semua pihak untuk melakukan sosialisasi supaya partisipasi pemilih jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Mudah-mudahan berkat kerjasama semua pihak, target ini bisa tercapai," harapnya.
Hedi melanjutkan, untuk Pilkada serentak 2024 memang dibutuhkan skema khusus, mengingat sekitar 51% dari 35,9 juta atau sekira 17,5 juta pemilih yang diperkirakan, merupakan pemilih pemula dan pemilih muda.
"Ada sosialisasi yang kita lakukan, baik tatap muka atau non tatap muka. Secara demografi, angka pemilih pemula itu lebih besar dibanding yang lainnya, jadi tentu kita harus bisa menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Artinya pola sosialisasi, gaya komunikasinya disesuaikan dengan khas pemilih pemula dan pemilih muda," ucapnya.
Rencananya, KPU Jabar akan terus melakukan sosialisasi hingga 26 November 2024 mendatang atau H-1 sebelum pemungutan suara Pilkada serentak 2024.
"Jadi sejak tahapan Pilgub dimulai, sampai 26 November, kita masih terus melakukan sosialisasi," katanya.
Sementara mengenai partisipasi pada Pemilu 2024 lalu, yakni Pilpres dan Pileg terjadi kenaikan partisipasi masyarakat untuk memilih, sekitar 2%.
"Kalau Pilpres kemarin itu 81.7%, hampir 82%. Itu naik juga 2% dibandingkan dengan 2019," ujarnya.
Adanya perbedaan antara Pemilu lalu dengan Pilkada serentak dalam target dan capaian tidak lepas dari adanya kecenderungan masyarakat ketika melihat dua kontestasi tersebut.
"Biasanya ada angka partisipasi yang lumayan jauh. Tapi poin kita, apapun itu, yang pasti kita sedang berusaha semaksimal mungkin agar angka partisipasi pemilih kita itu naik, paling tidak bertahan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper