Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Waspadai Penyebaran Cacar Monyet

Penyebaran cacar monyet diwaspadai di Kabupaten Cirebon, simak langkah-langkahnya
Ikustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa
Ikustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa

Bisnis.com, CIREBON- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mengimbau, kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit cacar monyet (monkeypox), meskipun sampat saat ini belum ada temuan kasus tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah mengatakan, dalam upaya mencegah penyebaran penyakit tersebut, pihaknya sudah melakukan penguatan tim surveilans di puskesmas maupun rumah sakit. Selain itu, dilakukan koordinasi dengan wilayah perbatasan.

Menurut Neneng, upaya tersebut dilakukan untuk mencegah wilayah Kabupaten Cirebon mengalami kejadian luar biasa (KLB). “Dalam upaya pencegahan penyakit, masyarakat harus menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat,” kata Neneng di Kabupaten Cirebon, Kamis (22/8/2024).

Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon memastikan 12 rumah sakit dan 60 puskesmas di wilayah Kabupaten Cirebon siap menangani pasien cacar monyet atau monkeypox. 

Seluruh pihak dari rumah sakit dan puskesmas sudah mendapatkan instruksi melakukan tindakan cepat saat ada laporan kasus penyakit tersebut. Upaya itu belajar dari situasi darurat pandemi Covid-19.

Selain itu, Dinas Kesehatan akan menyebarkan edarat terkait kewaspadaan cacar monyet. Salah satu isi dalam surat edaran itu yakni, mengajak masyarakat kembali melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).  

“Cacar monyet ini penularannya tidak seperti covid. Hanya melalui kontak erat atau melalui hubungan seksual. Karena cacar monyet ini disebabkan oleh virus ya, jadi kondisi tubuhnya harus bagus dan PHBS ditingkatkan. InsyaAllah tidak akan terkena," kata Neneng. 

Tahun lalu, satu orang warga Kabupaten Cirebon dinyatakan positif terkena cacar monyet atau monkey pox. Laporan terkait warga yang terkena penyakit awalnya diketahui Dinas Kesehatan pada Jumat (10/11/2023). 

Gejala yang dirasakan pasien tersebut sudah ada sejak 25 Oktober 2023. Gejala di antaranya, nyeri persendian, muncul benjolan di seluruh bagian tubuh, hingga demam tinggi. Paasien tersebut sempat menjalani isolasi mandiri dengan pantauan langsung tim dari Dinas Kesehatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper