Bisnis.com, BANDUNG— Pemerintah Kabupaten Sumedang berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberantas penggunaan pinjaman online (pinjol) ilegal dan judi online (judol) yang semakin meresahkan.
Banyak dampak dari pinjol dan judol yang tidak hanya mengganggu kesehatan finansial, bahkan berpotensi merengggut nyawa seseorang.
Untuk itu, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Yudia Ramli bersama OJK bersinergi dan berkomitmen untuk memperkuat langkah-langkah pemberantasan kedua masalah tersebut.
"Mudah-mudahan dengan pertemuan ini perekonomian masyarakat bisa lebih meningkat melalui literasi inklusi perbankan yang ada di Sumedang," kata Yudia saat menerima kunjungan silaturahmi Pimpinan OJK Tasikmalaya Melati Utsman beserta jajarannya di Ruang Kerja Bupati, Kamis, (27/6/2024).
Yudia mengatakan, kunjungan silaturahmi ini merupakan bagian dari sinergi dan kolaborasi Pemda Sumedang dengan OJK untuk meningkatkan literasi inklusi dan kinerja dari industri perbankan di Kabupaten Sumedang.
“Dengan memperkuat literasi keuangan serta edukasi melalui upaya komunikasi aktif dan menyeluruh dengan berbagai pihak termasuk dengan OJK diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat atas penawaran pinjol ilegal dan judol,” katanya.
Baca Juga
Menurutnya, pelbagai upaya preventif dan kuratif dalam penanganan pinjol ilegal dan judol harus dilakukan. “Hal ini agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan pinjol ilegal dan judol,"ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan OJK Tasikmalaya Melati Utsman mengatakan pertemuannya dengan Pj Bupati Sumedang ini untuk menjalin sinergitas agar tugas-tugas yang dilaksanakan OJK bisa berjalan efektif.
Menurut Melati, secara tugas dan fungsi OJK tidak secara langsung mengawasi kegiatan Judol tetapi lebih kepada pengawasan pinjol. Namun demikian, kedua hal tersebut saling berkaitan karena Pinjol dijadikan sebagai sumber kegiatan Judol.
"Kami mengajak secara pro aktif masing-masing instasi untuk tidak melakukan Judol dengan mengisi aktifitas kegiatan yang positif. OJK secara sistematik punya program literasi dan edukasi terkait jasa keuangan. Dalam program ini kami selalu ingatkan masyarakat ketika melakukan pinjaman disesuaikan kemampuan dan kebutuhan," katanya.