Bisnis.com, BANDUNG— Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat memroyeksikan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 2025 diperkirakan tumbuh positif pada kisaran 4,6-5,4% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur mengatakan optimisme tersebut ditopang oleh permintaan domestik yang kuat sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan tingginya optimisme dunia usaha pada masa pemerintahan baru.
Meski demikian, ada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai dan di atasi, di antaranya tingginya inflasi Amerika Serikat yang menyebabkan spekulasi Higher for Longer Fed Fund Rate (FFR), tensi geopolitik yang memanas akibat hubungan Iran – Israel pada April 2024 dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melebihi ekspektasi serta lemahnya kondisi perekonomian negara mitra dagang.
“Berbagai upaya yang terus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi domestik,” jelasnya.
Beberapa di antaranya melalui optimalisasi sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti keuangan hijau, ekonomi syariah, promosi investasi, mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi, memperbanyak penyelenggaraan event serta optimalisasi infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan pemerataan ekonomi.
“Sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah serta seluruh stakeholders perlu terus diperkuat guna memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga di Jawa Barat tahun 2024,” jelasnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, berdasarkan rilis BPS 6 Mei 2024, perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2024 tumbuh positif sebesar 4,93% (yoy), termoderasi dari triwulan IV 2023 yang tumbuh sebesar 5,15% (yoy). Kinerja pertumbuhan ekonomi didukung oleh terjaganya permintaan domestik, seiring dengan kenaikan investasi dan tingginya realisasi fiskal.
Dari sisi permintaan, penopang utama kinerja ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2024 adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,97% (yoy) sejalan dengan tingginya aktivitas perekonomian menjelang HBKN idulfitri. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 12,39% (yoy) seiring dengan tingginya realisasi PMA dan PMDN di Jawa Barat yang mencapai Rp64,7 triliun atau naik 12,7% (yoy) pada triwulan laporan.
Sedangkan, konsumsi pemerintah tumbuh 32,8% (yoy) sejalan dengan tingginya realisasi bantuan sosial, serta peningkatan belanja barang dan pegawai.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2024 dikontribusikan oleh industri pengolahan yang tumbuh sebesar 3,87% (yoy), sejalan dengan perbaikan ekspor Jawa Barat yang membaik utamanya pada komoditas mesin dan elektrik. Sektor Perdagangan tumbuh sebesar 4,86% (yoy) didorong oleh terjaganya konsumsi.
Lebih lanjut, sektor konstruksi tumbuh sebesar 10,26% (yoy) yang ditopang oleh masih berlangsungnya proyek infrastruktur yang bersifat multiyears di Jawa Barat.