Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 2,70% pada Maret 2024.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan pada Maret 2024 ada beberapa kelompok penyumbang inflasi, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Maret 2024 adalah, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), sewa rumah, jeruk, bawang putih, kontrak rumah, sigaret putih mesin (SPM), cabai merah, daun bawang, tomat, pisang, gula pasir, semangka, roti manis, pepaya, es krim, melon, dan air kemasan.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain bawang merah, buah naga, udang basah, bensin, salak, sabun cair/cuci piring, pir, ikan gurame, bahan bakar rumah tangga, televisi berwarna, sabun detergen bubuk, pembersih lantai, kubis, ikan patin, tepung terigu, kangkung, tahu mentah, margarine, terasi udang, dan tauge/kecambah.
“Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," kata Aris di Kota Cirebon, Rabu (3/4/2024).
Pada Maret 2024, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Kelompok itu yakni, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,07%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,15%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,65%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,87%.
Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 0,53%; kelompok transportasi sebesar 0,14%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,28%; kelompok pendidikan sebesar 1,42%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,75%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,48%.
Baca Juga
Aris mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami inflasi terendah di Jawa Barat.
"inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Aris.